Humas Berperan Penting Membangun Citra Baik Kemenag

Foto bersama usai pelaksanaan rapat kehumasan Kanwil Kemenag Sulteng, baru-baru ini. FOTO: AHSAN/KEMENAG SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Beragam persoalan pengelolaan Humas di lingkungan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, menjadi pembahasan utama dalam Rapat Kehumasan yang diinisiasi Humas Kanwil Kemenag Sulteng, Senin (13/5/2024).

Berbagai permasalahan yang dibahas, antara lain persoalan tenaga kehumasan yang tidak sama di setiap daerah, peralatan pendukung tugas yang terbatas, hingga anggaran kehumasan yang tidak memadai dalam mendukung tugas kehumasan.

“Permasalahan yang ada pertama ketersedian tenaga humas, kedua kita kekurangan sarana prasana humas, dan yang ketiga kurangnya anggaran untuk dialokasikan ke Humas,” ungkap Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulteng, H. Makmur Muhammad Arief, mengawali laporannya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Ulyas Taha menyampaikan optimismenya, Humas Kemenag Sulteng mampu menjalankan tugas dengan baik di tengah berbagai tantangan yang ada. Hal itu karena dengan keterbatasan SDM dan anggaran, Kanwil Kemenag Sulteng berhasil meraih peringkat kedua Humas Awards tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag RI.

“Apalagi jika didukung dengan SDM serta anggaran yang memadai, pastinya Humas Kemenag Sulteng lebih baik lagi prestasinya,” kata Ulyas dalam arahannya di hadapan peserta rapat.

Rapat kehumasan Kanwil Kemenag Sulteng yang digelar selama dua hari tersebut, turut membahas sosialisasi Keputusan Menteri Agama (KMA) 284 tahun 2024 dan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kehumasan di Bandung awal Mei 2024 lalu.

Selain itu, rapat tersebut bertujuan untuk membenahi persoalan yang dihadapi oleh tenaga humas di Kanwil maupun Kantor Kemenag daerah.

Menurut Ulyas, Humas berperan penting dalam membangun citra baik bagi Kemenag. Humas adalah etalase yang menjembatani pemerintah dan masyarakat.

“Kalau humasnya buruk, pasti instansi juga terlihat buruk. Begitu kalau humasnya bagus, pasti instansi keliatan bagus,” tegas Ulyas.

Sehingga ia berharap Humas Kemenag dapat memiliki kreativitas dalam bekerja, serta mampu menjaga kesehatan fisik dan mental.

“Karena seorang Humas akan banyak mengolah bahan publikasi tugas dan fungsi dan layanan lembaga, serta banyak berkegiatan di luar kantor. Bahkan, seorang Humas harus bisa berpikir lebih di depan daripada pimpinannya,” kata Ulyas.

Ia juga mengaku setuju dengan ucapan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang disampaikan pada Rakernas Kemenag awal tahun lalu, yang menyebutkan bahwa Humas bukan sedekah yang dikerjakan diam-diam lalu pahalanya banyak.

“Seharusnya publik harus tahu apa yang dikerjakan Kemenag. Jangan sampai publik mengira kita hanya duduk, diam, dengar, main catur, tidak melakukan apapun. Kinerja Kemenag akan lebih baik jika diimbangi dengan publikasi yang baik dan masif, sehingga masyarakat mengetahui apa yang telah dilakukan Kemenag untuk masyarakat,” pungkas Ulyas.

Rapat tersebut diikuti Kasubbag TU Kemenag Kabupaten Donggala, Kasubbag TU Kabupaten Parigi Moutong, Kasubbag TU Kabupaten Poso, Kasubbag TU Kabupaten Tolitoli, serta para Pranata Humas, pelaksana Humas, dan tenaga honorer Humas Kemenag Sulteng. */IEA

Pos terkait