IFP Parmout Raih Sertifikat CDOB

Penyerahan Surat Keterangan pemenuhan CDOB, dari BPOM di Palu, kepada IFP Parmout melalui Dinkes. FOTO: DOK. BPOM DI PALU

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) resmi menerima Surat Keterangan Pemenuhan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Hal itu ditandai dengan penyerahan surat dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Parmout, di Parigi, Jumat (27/9/2024).

Kepala BPOM di Palu, Mardianto mengatakan capaian tersebut menandai langkah maju yang signifikan, dalam menjamin kualitas pengelolaan obat di wilayah Parmout.

Proses untuk mencapai sertifikasi CDOB dimulai sejak Senin pekan lalu, (23/9/2024). Ketika itu, Direktorat Pengawasan Distribusi dan Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor bersama tim BPOM di Palu melakukan visitasi lapangan.

Selanjutnya, IFP Parmout menjalani tiga kali penyempurnaan dokumen tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA), hingga akhirnya seluruh dokumen dinyatakan lengkap dan memenuhi standar.

Mardianto menuturkan, pada proses tersebut, pihaknya tidak sekadar menunggu hasil, tetapi mengambil langkah inovatif melalui program MEGALIT CDOB IFP (MElalui pendampinGAn dan koLaborasi busIness dan Government mengawal pemenuhan sTandar CDOB Instalasi Farmasi Pemerintah).

Program tersebut, kata dia, menjadi terobosan baru, di mana BPOM di Palu memberikan pendampingan intensif kepada IFP Parmout, dalam penyusunan dan penyelesaian dokumen CAPA, dengan turut melibatkan Pedagang Besar Farmasi sebagai mitra strategis, memperkuat kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta.

“Inisiatif MEGALIT CDOB IFP adalah cerminan nyata dari komitmen institusi, dalam meningkatkan kualitas distribusi obat. Tak hanya di Parigi Moutong, tetapi juga di seluruh wilayah lain di bawah pengawasan Balai POM di Palu. Dengan standar yang telah terpenuhi, Instalasi Farmasi Parigi Moutong diharapkan mampu mempertahankan pengelolaan obat sesuai regulasi, sekaligus terus berinovasi demi menjamin keamanan, mutu, dan efektivitas obat yang didistribusikan ke masyarakat,” tutur Mardianto.

Ia berharap, MEGALIT CDOB IFP menjadi model kolaborasi yang lebih luas, menggabungkan inovasi dan kemitraan lintas sektor, untuk memastikan setiap obat yang sampai ke tangan masyarakat telah memenuhi standar distribusi yang baik untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya.

“Pencapaian ini sekaligus menjadi sinyal kuat, bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang solid, kualitas layanan kesehatan di daerah dapat terus ditingkatkan menuju standar yang lebih tinggi,” tandasnya. */IEA

Pos terkait