PALU, MERCUSUAR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSU) Undata melakukan perombakan besar-besaran pada gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD). Banyak fasilitas yang ditambah untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat Sulteng, termasuk layanan Instalasi Bedah Sentral (IBS).
Gedung besar dengan model memanjang, bertuliskan IGD-IBS, terlihat megah di bagian luarnya, dengan ornamen-ornamen elegan. Hal itu menjadi perhatian warga yang datang ke RSUD Undata. Selain proses pembangunannya yang ‘menyita’ jalur kendaraan, model gedungnya juga dipandang menarik.
“Insyaallah, Desember 2024 kami rampungkan pembangunan IGD-IBS, sebagai hadiah bagi warga Sulteng yang datang berobat di Undata,” ujar Direktur RSUD Undata, drg. Herry Mulyadi.
Ia menuturkan, IBS merupakan salah satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki peran penting, dalam pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan atau operasi, baik untuk kasus-kasus bedah terencana, maupun untuk kasus-kasus bedah darurat atau segera.
“Alhamdulillah, dengan IBS, pasien yang mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan pembedahan secepatnya, Insyaallah, kami bisa tangani langsung. Bukan seperti lalu, harus menunggu terlebih dahulu,” tukasnya.
Selain berlantai dua, IGD-IBS RSUD Undata juga memiliki fasilitas pendukung lainnya, seperti 35 tempat tidur untuk pelayanan awal, yang dilengkapi AC dan oksigen sentral, serta ruang pemisah pelayanan perawatan untuk orang dewasa dan anak-anak.
Dukungan power listrik pada IGD-IBS memiliki satu pos menampung gardu independen, yang akan mendukung operasional layanan kesehatan. Gardu tersebut dirancang hanya untuk menyuplai energi ke alat kesehatan (alkes) yang ada di IGD-IBS, tanpa ‘diganggu’ oleh suplai ke layanan lainnya.
“Begitu juga dengan energi cadangan, kami memiliki genset berkapasitas besar yang secara otomatis hidup ketika listrik padam,” tandas Herry. MBH
