POSO, MERCUSUAR – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya melalui Satgas II Preemtif kembali menggelar kegiatan peningkatan kemampuan Imam Masjid dan Pegawai Syara di Kabupaten Poso.
Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Poso, Selasa (25/6/2024) tersebut, bertujuan untuk meningkatkan peran Imam Masjid dan Pegawai Syara dalam menjaga kamtibmas dan mencegah radikalisme di wilayah Kabupaten Poso.
Kegiatan yang dihadiri puluhan Imam Masjid dan Pegawai Syara itu, menghadirkan dua narasumber, masing-masing Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin yang menyampaikan materi ‘Moderasi Beragama sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa’, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso, H. Suhardi yang menyampaikan materi ‘Peran Imam Masjid dan Pegawai Syara dalam Menangkal Paham Radikal dan Intoleran’.
Dalam sambutannya, Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, AKBP Moh. Taufik menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu program prioritas Satgas II Preemtif Ops Madago Raya, untuk memelihara kamtibmas dan mencegah radikalisme di Sulteng, khususnya di Kabupaten Poso.
“Imam Masjid dan Pegawai Syara memiliki peran penting dalam menjaga kamtibmas dan mencegah radikalisme, karena mereka memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat,” kata Taufik.
Ia berharap, para Imam Masjid dan Pegawai Syara dapat menjadi ujung tombak dan garda terdepan, dalam menangkal paham radikal dan intoleransi di wilayahnya masing-masing.
“Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini, diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di wilayah tempat tinggalnya,” ujar Taufik.
Menurutnya, kegiatan peningkatan kemampuan Imam Masjid dan Pegawai Syara merupakan langkah penting, dalam menjaga kamtibmas dan mencegah radikalisme di wilayah Kabupaten Poso.
“Peran Imam Masjid dan Pegawai Syara sangatlah penting dalam upaya ini. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka, diharapkan dapat membantu dalam mewujudkan kondusifitas wilayah dan mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi,” tandasnya. ULY