Investasi Durian Tingkatkan Ekonomi Daerah

Yushar

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) dari fraksi Hanura, Yushar mengemukakan bahwa investasi durian di wilayah itu dapat menjadi salah satu sektor unggulan, dalam meningkatkan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat.

Untuk itu, Yushar, yang juga Sekretaris Komisi I DPRD Parmout, terus mendorong upaya Pemerintah Daerah, dalam menjaga kenyamanan dan keamanan iklim investasi durian di Kabupaten Parmout.

“Kita harus bisa memastikan bahwa investasi durian di Parmout tetap berjalan dengan lancar dan aman. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kepercayaan investor,” kata Ago, sapaan akrab Yushar, di Parigi, Minggu (23/2/2025).

Ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama, dalam menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan aman. Menurutnya, hal itu akan membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kemajuan ekonomi di Parmout.

Berkaitan dengan penyampaian aspirasi masyarakat Desa Lebo, Kecamatan Parigi ke salah satu pabrik durian yang berlokasi di desa tersebut yaitu pabrik Minxing, baru-baru ini, Ago menyebut bahwa peristiwa tersebut sudah selesai dengan baik.

“Peristiwa itu adalah penyampaian aspirasi masyarakat terhadap keinginan mereka, untuk bisa bekerja di pabrik yang dimaksud. Saya juga hadir mewakili DPRD Parmout, pada musyawarah di Kantor Desa Lebo. Musyawarah itu dihadiri pihak Polres, Kapolsek Parigi, Koramil, pabrik Minxing, Pemerintah Desa Lebo, dan masyarakat,” ujarnya.

Ago menjelaskan, jauh sebelum berdirinya sejumlah pabrik durian di Parmout, pihaknya sudah lebih dulu mengurus jual beli durian. Sehingga, dari sisi tenaga kerja maupun teknis lainnya, sangat paham soal investasi durian.

Dengan begitu, peristiwa tersebut menurutnya bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan, dan juga sudah selesai, dan tidak perlu sampai dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD.

“Tuntunan aspirasi masyarakat Lebo sudah selesai dengan baik, untuk apa lagi RDP. RDP itu dilakukan jika masalah tidak mampu diselesaikan oleh pihak pabrik dan Pemerintah Desa Lebo,” ucapnya.

Ago mengungkapkan, berdasarkan data jumlah pekerja di pabrik Minxing tercatat ada sebanyak 72 orang masyarakat Desa Lebo dari jumlah 100 pekerja.

Data tersebut, menurutnya, menunjukan bahwa masyarakat Desa Lebo terakomodir di Pabrik tersebut. Bahkan 72 pekerja tersebut, merupakan pekerja yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Sementara 28 orang lainnya, merupakan pekerja dengan keahlian khusus dan memenuhi kualifikasi perusahaan.

“Kalau memang ada masyarakat Desa Lebo yang memiliki keahlian khusus dan memenuhi kualifikasi perusahaan, saya pastikan 28 pekerja yang berasal dari luar Desa Lebo akan diganti dengan masyarakat Lebo oleh pabrik, saya yang jamin ini,” tegas Ago.

Ia berharap, ke depan Kabupaten Parmout dapat menjadi tujuan investasi yang menarik dan aman bagi investor. Sehingga, dapat meningkatkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. */AFL

Pos terkait