IPB Sarankan OPD Tanam Sayur dan Buah

Moedjio - Copy

PARMOUT, MERCUSUAR – Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat menyarankan kepada semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dijajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout) untuk menanam sayur-sayuran dan buah-buahan.

Hal itu disampaikan Ketua Tim Dr Moedjio yang merupakan pakar Pengembangan Wilayah usai Rapat Koordinasi (Rakoor) Persiapan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang dipimpin Bupati Parmout, H Samsurizal Tombolotutu di rumah jabatan Bupati, Senin (30/9/2019).

Keberadaan tim dari IPB Jawa Barat berjumlah empat orang, untuk melihat kesiapan Kabupaten Parmout menghadapi HPS tahun 2020.

Menurutnya, Program HPS penanaman sayur dan buah tidak hanya didepan Kantor Bupati, tetapi seluruh OPD harus menanam sayur dan buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi. Sebab itu akan menjadi salah satu percontohan di Indonesia, misalnya blok OPD Dinas Lingkungan Hidup menanam cabe, Dinas Koperasi menanam Tomat dan dinas lainnya menanam tanaman yang tentunya bermanfaat serta berkepanjangan.

“Saya kira penanaman sayur dan buah-buahan per OPD sangat bagus, serta perlu digaris bawahi bahwa program itu bukan hanya sebatas di HPS saja, tetapi untuk kedepannya,” ujar Moedjio.

Berdasarkan hasil kunjungan selama dua hari, katanya, salah satu inovasi yang perlu ditonjolkan adalah ‘integrated farming’ atau pertanian terpadu, untuk kegiatan pertanian semacam tim work didalamnya ada kegiatan peternakan, pengelolaan pupuknya dan lain lain.

“Yang perlu ditonjolkan adalah ‘integrated farming’ atau pertanian terpadu. Saya menyarankan ke pak Bupati untuk pertanian terpadu di Taman Kota, karena disitu ada kegiatan pengelolaan pupuk, seperti daun pohon dijadikan pupuk, ada kolam ikannya. Itu bisa jadi contoh, tidak hanya contoh mini, tetapi bisa jadi pusat pendidikan, pusat Wisata dan pusat pengelolaan dan pemasaran. Produk pertani dari desa-desa bisa dibawah dan dibeli ditempat itu. Kemudian kita kemas dengan bagus, setelah itu kita jual kembali,” jelasnya. 

Selain di Taman Kota, ia juga menyarankan di tempat pelatihan dan pendidikan (Diklat), karena hamparan lokasinya sangat luas dan juga tempat pelatihan.

“Kalau saya menyarankan juga di tempat Diklat BKPSDM bisa dijadikan tempat pertanian terpadu. Kan Diklat tempat Pelatihan, dan berhubung Parigi Moutong sebagai basis pertanian maka sangat cocok ditempatkan disitu,” ungkap Moedjio.

Pada dasarnya, kata Moedjio, Kabupaten Parmout telah siap menyelenggarakan HPS tahun 2020. Kesiapan Parimo terhadap HPS tidak hanya sebatas serimonial saja, tetapi kesiapan sumber daya alam dan inti dari komoditas dan inovasinya sangat bagus.

“Saya kira Parigi Moutong telah siap menyelenggarakan HPS. Apalagi dari sumber daya alamnya yang luar biasa banyaknya. Dalam artian Parigi Moutong mempunyai komunitas unggulan seperti padi, jagung, durian dan lain sebagainya serta didukung dengan struktur tanahnya sangat subur,” tutupnya. TIA/*

Pos terkait