ISPIKANI Siap Berkolaborasi dengan DKP

PALU, MERCUSUAR – DPD Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) Provinsi Sulteng menjajaki kolaborasi bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, terkait program percepatan pembangunan kelautan dan perikanan di Sulteng.

Hal itu ditandai dengan kunjungan audiensi jajaran pengurus DPD ISPIKANI Sulteng dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng, H. Moh. Arif Lajtuba, di Palu, Senin (17/3/2025).

Ketua DPD ISPIKANI Sulteng, Dr. Fadly Y. Tantu mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun kolaborasi program, serta membahas akselerasi pembangunan perikanan di empat Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni WPP 713, 714, 715 dan 716) di perairan laut, dan satu WPP Daratan yaitu WPPNRI PD 421 yang ada di wilayah Sulteng.

Fadly menyebutkan daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong produksi, baik hasil tangkapan maupun budidaya, harus menjadi wilayah yang sejahtera dan makmur. Dengan indikator antara lain adalah wilayah dengan angka stunting yang rendah, status gizi keluarga yang baik, dan tak ada keluarga miskin di Kawasan tersebut.

“Ini harus menjadi komitmen dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. ISPIKANI akan berperan serta dan berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, untuk mewujudkan harapan yang ingin dicapai dalam pembangunan kelautan dan perikanan,” tegas Fadly.

Sementara itu, Dewan Pakar ISPIKANI Sulteng, Dr. Jusri Nilawati menyarankan pada kantong-kantong produksi perikanan harus tumbuh UMKM yang memberikan nilai tambah ekonomi dari produk perikanan.

Ia mencontohkan di kawasan tambak udang vaname atau pelabuhan perikanan atau kawasan budidaya harus tumbuh UMKM ‘Rumah Ikan’, yang mengolah produk perikanan menjadi beragam produk untuk mengangkat ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Misalnya Rumah Ikan yang menjual terasi dari produk olahan udang atau ikan, kerupuk udang, kerupuk ikan, pindang ikan katombo, bakso ikan tenggiri, ikan cakalang asap, ikan asin, yang bisa menjadi oleh-oleh atau suvenir bagi warga yang melintas di kawasan kantong-kantong produksi perikanan. 

Sementara, Dewan Pakar ISPIKANI lainnya, Dr. A. Masyahoro menekankan pentingnya pengelolaan data perikanan yang akurat pada sentra-sentra produksi. Data yang akurat akan berdampak pada kualitas pengambilan keputusan atau kebijakan pengelolaan pembangunan kelautan dan perikanan.

Menurut Masyahoro, masalah kerusakan lingkungan perairan baik laut maupun perairan daratan akibat pengelolaan pertambangan yang tidak ramah lingkungan, penggundulan hutan juga didiskusikan dalam silaturrahmi tersebut.

Selain itu, dibahas pula regulasi yang berubah-ubah dari pemerintah pusat yang berdampak pada kebijakan di daerah, menjadi tantangan tersendiri dalam pendampingan masyarakat di lapangan terutama mengenai perijinan di bidang perikanan. 

Pada akhir pertemuan Fadly Tantu menyatakan bahwa hasil diskusi akan menjadi bahan yang dibahas dalam rapat kerja penyusunan program Pengurus ISPIKANI Sulteng Periode 2024-2028, yang akan dilangsungkan pada bulan April mendatang.

Fadly menyebutkan, ISPIKANI dengan sumber daya dan kompetensi anggotanya di bidang profesi kelautan dan perikanan, bersama-sama dapat mendorong masyarakat pesisir, nelayan dan pembudidaya ikan untuk program Gubernur Sulteng, yakni Berani Makmur dan Berani Sejahtera.

“Potensi besar sumber daya kelautan dan perikanan harus secara nyata dapat memakmurkan masyarakat di sekitarnya,” tegas Fadly.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng, H. Moh. Arif Latujuba berharap ISPIKANI ikut berperan serta secara aktif dan berkolaborasi dengan pihaknya, untuk mewujudkan visi pembangunan Gubernur Sulteng, yaitu Berani Mewujudkan Sulawesi Tengah sebagai Wilayah Pertanian dan Industri yang Maju dan Berkelanjutan. */IEA

Pos terkait