MAKKAH, MERCUSUAR – Jemaah haji asal Provinsi Sulteng yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BPN-10, BPN-11, dan BPN-12 mengisi kegiatan di tanah suci dengan mengikuti bimbingan dan ceramah dari Pembimbing Ibadah Haji kloter BPN-10, Dr. H. Kiflin Pajala, di Musala Hotel Al-Wahdat 2, Jarwal, Makkah, Selasa (13/6/2023) usai salat zuhur waktu setempat.
Dalam ceramahnya, Kiflin mengingatkan imbauan dari Pemerintah RI melalui Kantor Daker Makkah, yakni jemaah diminta untuk mengurangi aktivitas di siang hari, utamanya di antara waktu salat zuhur dan asar, untuk menghindari cuaca terik yang disebut dapat mencapai di atas 40 derajat Celsius.
Selain itu, Kiflin juga mengingatkan kepada jemaah, bahwa salat di tanah haram (Makkah dan Madinah) sama pahalanya seperti salat di Masjidil Haram, yakni sebanding ratusan ribu kali lipat dibanding salat di tempat lain.
Olehnya, jemaah diminta untuk tidak terlalu memaksakan diri untuk sering ke Masjidil Haram, karena pahala yang sama juga akan diperoleh dengan salat di hotel, asal masih berada di tanah haram.
“Hal ini juga dimaksudkan, untuk menghemat tenaga demi menghadapi rangkaian inti dari ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) yang memerlukan fisik dan tenaga prima,” kata Ketua Kloter BPN-10 asal Sulteng, Hendra Umar, melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/6/2023).
Hendra menambahkan, jemaah juga diingatkan untuk tetap menggunakan alas kaki jika keluar dari hotel. Khusus ke Masjidil Haram, jemaah harus membawa kantong sandal untuk dibawa serta untuk menjaga keamanan sandal.
“Itu karena sudah banyak jemaah yang kakinya melepuh, karena memberanikan diri berjalan di aspal siang hari tanpa sandal,” ujar Hendra. IEA