Jembatan Penghubung  Palolo-Nokilalaki, Dibangun Secara Swadaya

FOTO JEMBATAN SIGI

SIGI, MERCUSUAR – Warga Desa Kamarora A, B bersama aparat Desa Kamarora B serta Camat Nokilalaki membangun secara swadaya jembatan penghubung antara Desa Tongoa, Kecamatan Palolo dan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki.

Jembatan penghubung yang dibangun darurat dengan kontruksi dari batang kelapa itu, agar dapat dilewati kendaraan sambil menunggu pembangunan jembatan permanen oleh pemerintah.

Demikian dikatakan Kepala Desa (Kades) Kamarora B Kecamatan Nokilalaki, Asdat  S.Hi kepada wartawan Mercusuar via handphone, Rabu (13/1/2021).  

Dijelaskanya bahwa pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai sejak Senin 11 Januari 2021. Saat ini proses pembangunan tinggal pemasangan lantai dan tiang untuk penguat jembatan.

“Dua – tiga hari jembatan selesai (dapat dilalui),” singkatnya.

Diketahui, Minggu (3/1/2021) siang, jembatan penghubung Desa Tongoa, Kecamatan Palolo dengan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki runtuh.

Menurut Camat Nokilalaki, Abram A Jhon sebenarnya jembatan tersebut sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat yang bermuatan, karena tiang jembatan sudah tergerus pascabanjir tiga bulan.

“Dengan runtuhnya jembatan penghubung tersebut, maka akses menuju dua wilayah terputus, karena jembatan itu sudah tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” jelasnya, Minggu (3/1/2021) sore.

Walaupun jembatan penghubung itu runtuh, sambungnya, namun masih ada jalan alternatif untuk kendaraan roda empat maupun roda dua yang ingin menuju seberang, yakni jalan berputar dengan jarak tempuh agak jauh.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui dinas terkait untuk segera menanganinya, sehingga agar jembatan itu dapat digunakan kembali.  “Terkait runtuhnya jembatan penghubung tersebut, kami sudah menghubungi Plt Kepala Dinas PUP (Pekerjaan Umum dan Perumahan) Sigi dan mendapat respon. Dinas PUP katanya siap meninjau jembatan penghubung itu,” tutur Camat. AJI

Pos terkait