Jerman Puji Penanganan Bencana di Sulteng

FOTO JERMAN

PALU, MERCUSUAR – Kinerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merekonstruksi wilayah terdampak bencana di Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong (Padagimo) yang terdampak bencana 28 September 2018 lalu, tentu membutuhkan waktu. Namun, upaya pemerintah daerah merekonstruksi wilayah terdampak bencana gempabumi, tsunami, dan likuefaksi dibawah kendali Gubernur Sulteng, Longki Djanggola membuat Pemerintah Jerman angkat topi.

Hal ini diungkapkan perwakilan Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Kerry Khan kepada Gubernur Longki usai melihat langsung lokasi terdampak bencana dan hasil dialog bersama masyarakat terdampak bencana, salah satunya korban selamat dari tsunami.  “Saya kagum dengan upaya bapak dan kami belajar tentang ketahanan masyarakat dalam merekonstruksi Palu,” ungkap Kerry saat bertatap muka dengan Gubernur Longki, di ruang kerja Gubernur Sulteng, Rabu (30/1/2019).

Kerry Khan didampingi beberapa petinggi, di antaranya Mr Rafael dari BMZ yang merupakan suatu badan kerjasama ekonomi dan pembangunan luar negeri Jerman, perwakilan bank KFW dari Jerman Mrs Angela, dan Mrs Sofia dari UNDP, serta staf kedutaan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Kerry Khan menyatakan belasungkawa atas gempabumi yang memicu tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Sebagai wujud belasungkawa, pihaknya akan turut andil mengambil bagian dalam tahapan rekonstruksi pascabencana.

Sementara itu, Gubernur Longki  mengapresiasi atas kepedulian Pemerintah Jerman atas bantuan yang diberikan dalam merekonstruksi wilayah Padagimo. Ia mengatakan, pihaknya sudah menetapkan rencana aksi pemulihan yang memuat prioritas-prioritas apa saja yang mesti didahulukan. “Saya mengucapkan terima kasih dan menginformasikan bahwa kami sudah menetapkan rencana aksi pemulihan dan kami akan paparkan di pemerintah pusat,” ucapnya.

Gubernur Longki, menginformasikan rencana aksi pemulihan tersebut akan dipaparkan kepada Bandan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk dijadikan pedoman yang bisa menjembatani keinginan Pemerintah Jerman membantu Sulteng. “Nanti tanggal 6 (Februari) akan terurai, ketahuan apa-apa saja,” jelas Gubernur Longki kepada  Kerr

BANTUAN JERMAN
Tatap muka antara Pemerintah Jerman dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merupakan bagian dari hubungan bilateral yang cukup lama antara Indonesia dan Jerman. Sebagai wujud meningkatkan hubungan bilateral itu, Pemerintah Jerman mengucurkan dana senilai 25 Juta Euro untuk merekonstruksi wilayah Padagimo yang terdampak bencana. Pemerintah Jerman melalui perwakilan Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Kerry Khan menjelaskan, pihaknya akan fokus pada dua hal, yakni pemulihan fasilitas umum dan fasilitas sosial, dan pemulihan ekonomi masyarakat kecil yang hilang mata pencaharian akibat bencana.
“Kita semua berada di jalur yang tepat karena punya Jerman Connection yang kuat dengan Indonesia,” jelasnya.
Selain bantuan untuk Padagimo, Kerry mengungkapkan, Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) juga mendapat perhatian dari Pemerintah Jerman. Menurutnya, TNLL merupakan cagar biosfer yang perlu mendapat perhatian. “Usai pertemuan ini, Kami akan mengunjungi Taman Nasional Lore Lindum dimana cagar biosfer ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Jerman,” ungkapnya. BOB/NDA

 

Pos terkait