SIGI, MERCUSUAR – Japan International Cooperation Agency (JICA) menyerahkan bantuan alat pertukangan bagi masyarakat Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin (13/5/2019).
Bantuan diberikan kepada 24 orang tukang batu dan kayu untuk membantu memudahkan pekerjaannya itu diserahkan usai pelatihan keterampilan konstruksi bangunan berbasis kompetensi di gedung PNMP Desa Mpanau, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Senin (13/5/2019).
Perwakilan Tim Proyek JICA, Yuko Ota mengatakan bantuan sebanyak 22 jenis alat pertukangan yang diberikan pada masyarakat Desa Mpanau, diantaranya mesin pemotong kayu, meter, sekop, linggis, pacul gergaji dan sejumlah alat tukang lainnya.
Ke 24 orang penerima bantuan alat tukang terdiri dari lima kelompok, setiap. setiap empat sampai lima orang.
Sebelum diberikan bantuan, para tukang diberikan pelatihan keterampilan konstruksi bangunan berbasis kompetensi.
“Dalam pelatihan dan penyaluran bantuan bekerjasama denga Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi. Mulai dari pendataan calon penerima, pelatihan hingga pemberian bantuan,” kata Yuko Ota didampingi penerjemah, Yuanita.
Ia berharap bantuan yang diberikan bisa membantu memulihkan mata pencaharian masyarakat Desa Mpanau. Selain itu, bantuan alat pertukangan dapat digunakan sabaik-baiknya.
JICA, tambahnya, juga membangun sentral UMKM di hunian sementara (huntara) Mpanau, hingga sedikit demi sedikit ekonomi masyarakat bisa bangkit kembali.
“Para tukang yang mendapat bantuan juga diharapkan dapat terlibat dalam proses pembangunan di Sigi melalui hasil dari pelatihan rekonstruksi bangunan yang digelar,” imbaunya.
Masih kata Yuko Ota, bantuan JICA mulai dari penyusunan peta risiko dan ancaman bencana di Palu, Sigi dan Donggala. Lembaga internasional itu juga melakukan penyusunan rencana tata ruang wilayah dan membangunan kembali infrastruktur.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan sangat berterima kasih dengan JICA yang sudah membantu memulihkan mata pencaharian korban bencana alam di Sigi. Ia berharap, masyarakat lokal bisa diberdayakan dalam hal pembangunan, terutama para tukang yang sudah mengikuti pelatihan.
“Saya berpesan agar bantuan yang diberikan dijaga dengan baik. Jangan dijual alatnya. Kami dari dinas terkait tetap melakukan pengawasan dan evaluasi terhdap bantuan yang diberikan,” kata Samuel.
PELATIHAN KETERAMPILAN DITUTUP
Sebelumnya, Samuel Yansen Pongi saat menutup pelatihan keterampilan konstruksi bangunan berbasis kompetensi mengatakan kegiatan itu merupakan program peningkatan kualitas dan produktifitas masyarakat korban bencana.
Kegiatan yang berlangsung selama 20 hari sejak 22 April hingga 11 Mei itu terselenggara atas kerjasama JICA, UPT BLK Sulteng dan Pemkab Sigi melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sigi.
“Mudah-mudahan peserta setelah kegiatan ini dapat memanfaatkan keterampilannya untuk membantu pembangunan hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap (Huntap) di Sigi,” tuturnya.
Kepada NGO yang ingin membangun huntap maupun huntara di Kabupaten Sigi, tambahnya, agar memanfaatkan keterampilan para peserta pelatihan. Selain untuk pemberdayaan, juga untuk mengasah keterampilan mereka agar tetap maksimal. IKI/AJI