JOB Tomori dan Pemda Bersinergi Turunkan Stunting

BANGGAI, MERCUSUAR – Bupati Banggai, H. Amirudin Tamoreka membuka workshop penanganan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan di area operasional JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, yang diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai bersama JOB Tomori dan Universitas Hasanudin (Unhas), di salah satu hotel di Luwuk, Rabu (1/2/2023).

Bupati menerangkan, saat ini, angka stunting di Kabupaten Banggai turun 3 persen dari sebelumnya 26 persen. Ucapan terima kasih  ia sampaikan kepada JOB Tomori, yang telah menjalin kerja sama dengan Pemda Banggai dan Unhas, khususnya dalam penanganan stunting di kabupaten  Banggai.

“Saya sudah dua kali diundang sebagai pembicara di tingkat nasional atas keberhasilan Pemda Banggai dalam menanggulangi stunting dengan melibatkan pihak perusahaan. Di tahun 2022, Kabupaten Banggai meraih nomor urut 2 tingkat nasional dalam menjalin kolaborasi lintas sektor penanganan stunting,” kata Bupati. 

Ia melanjutkan, pada tahun 2023 sampai  tahun 2025 mendatang, JOB Tomori masih terus melanjutkan kerja sama penanganan stunting di Kabupaten Banggai. Olehnya itu, Pemda Banggai berkomitmen untuk memanfaatkan pendapatan Dana Bagi Hasil Migas (DBHM) untuk penguatan ekonomi masyarakat, agar ke depannya meskipun migas tidak berproduksi lagi, tetapi masyarakat banggai telah memiliki kemandirian ekonomi.

“Salah satu indikator masih tingginya stunting adalah sanitasi yang kurang baik, di mana masih banyak masyarakat Banggai yang memanfaatkan sungai dan pantai untuk BAB (buang air besar). Olehnya itu, selain tenaga kesehatan, semua pihak, termasuk tokoh agama bisa membantu melakukan sosialisasi,” terang Bupati.

Penyebab stunting, sambungnya, bukan hanya karena kemiskinan, tetapi pernikahan dini dan keharmonisan rumah tangga. Orang yang masih belum matang ketika menikah, tidak memiliki pemahaman soal mengurus keluarga. Keluarga yang kurang harmonis pun kesulitan fokus terhadap gizi anak.

“Sebelum diinisiasi secara nasional, Pemkab Banggai telah memprogramkan ayah dan ibu asuh bagi anak-anak yang terdampak atau berpotensi stunting. Saya bersama kepala-kepala OPD jadi ayah dan ibu asuh untuk anak-anak yang ada di Banggai. Sementara saya sendiri ditempatkan di daerah yang angka stuntingnya paling tinggi,” ungkap Bupati.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Prof. Sukri Palitturi, SKM, MSC, Ph.D mengatakan kesuksesan program penanggulangan stunting di suatu daerah, jika sudah terjalin kolaborasi antara Pemerintah, pihak perusahaan dan universitas, maka potensi kesuksesan program tersebut semakin besar. 

“Kehadiran JOB Tomori, khususnya sekitar wilayah operasi di Kabupaten Banggai, dalam hal penanganan stunting telah memberikan kontribusi untuk pembangunan kesehatan di daerah ini,” kata Dekan.

Sementara FSM JOB Tomori, Abidzar Akman mengatakan program penanggulangan stunting merupakan program pemerintah nasional yang menargetkan angka penurunan stunting di tahun 2024 sebesar 16 persen.

“Sehingga JOB Tomori berkomitmen untuk ikut ambil bagian menyukseskan target pemerintah tersebut. Sejak tahun 2021 dan tahun 2022, JOB Tomori telah menjalankan program penanganan stunting khususnya di wilayah operasi. Namun, hanya berhasil menurunkan stunting di Kabupaten Banggai 0,1 persen, sehingga JOB Tomori terus melanjutkan kerja sama dengan Pemda Banggai dan Unhas untuk lebih menyukseskan lagi target penurunan stunting di daerah ini,” terang Abidzar. 

Ia berharap, keberadaan JOB Tomori di Kabupaten Banggai semakin besar manfaatnya dirasakan masyarakat.

Tampak hadir dalam kegiatan itu, tim peneliti dari Unhas, Area Administrasi Section Head, Asep Jaenal Sodikun bersama tim ComDev JOB Tomori, pimpinan-pimpinan instansi terkait, serta para Camat dan Kepala Desa. */PAR

Pos terkait