BANGGAI, MERCUSUAR – JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) menggelar pertemuan dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banggai, untuk membahas penanganan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan kepada masyarakat yang berada di sekitar area operasi Kecamatan Moilong, di Balai Desa Sumberharjo, Rabu (24/5/2023).
Program tersebut merupakan tindak lanjut dari kerja sama JOB Tomori dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, yang dimulai sejak tahun 2021 lalu sampai tahun 2025 mendatang.
Pertemuan tersebut dihadiri Camat Moilong, M. Junaedi, Tim ComDev JOB Tomori, Hidayat Monoarfa, Ketua Peneliti FKM Unhas, Prof. dr. Veni Hadju, dan Plt. Kepala Dinas BP2KBP3A Banggai, Hj. Nurdjalal, serta Nutrisionis Madya Bidang Kesmas Dinkes Banggai, Dr. Yustiyanty Monoarfa.
Pertemuan juga dihadiri peserta sebanyak 61 orang, yang berasal dari Dinkes Kabupaten Banggai, DP2KBP3A Banggai, Kepala Puskesmas Kecamatan Moilong, Kepala KUA Kecamatan Moilong, UPTD Penyuluh Keluarga Berencana, Bidan, Tenaga Gizi, Tenaga Kesehatan lingkup Puskesmas, Kader Posyandu, TP-PKK Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong, serta fasilitator PKM.
Camat Moilong, Junaedi yang membuka acara tersebut mengatakan pihaknya sangat mendukung program penanganan stunting, dan akan terlibat aktif dalam kerja lapangan.
“Kami memberikan apresiasi kepada JOB Tomori dan Unhas, bersama-sama dengan Pemerintah Kecamatan Moilong dalam menjalankan program penangan stunting di daerah ini. Saya mendukung dan akan terlibat aktif, agar program ini berjalan sesuai dengan harapan,” kata Camat.
Sementara Plt. Kepala Dinas DP2KBP3A Banggai, Hj. Nurdjalal menyampaikan terima kasih atas terlaksananya program Tim Percepatan Penurunan Stunting tersebut, dengan melibatkan pelaku usaha di Kabupaten Banggai seperti JOB Tomori.
“Agar target nasional penurunan angka stunting sebesar 14 persen dapat terwujud di tahun 2024 ini, sebagaimana tertuang dalam peraturan menteri BKKBN nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (RAN-PASTI), kemudian didukung Peraturan Bupati Banggai nomor 40 tahun 2018 tentang rencana aksi pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Banggai,” tutur Nurdjalal.
Sedangkan Ketua Peneliti FKM Unhas, Prof Veni menjelaskan bahwa pertemuan TPPS tersebut sangat penting, karena merupakan momen untuk menyinergikan semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting.
“Supaya ada keseragaman tindakan yang terukur, sesuai dengan tahapan yang ditetapkan bersama, sekaligus mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan sebelumnya,” ujar Veni.
Sedangkan Relation Security dan ComDev Manager JOB Tomori, Visnu Cekti Bhawono mengatakan program penanganan stunting merupakan salah satu dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat di sekitar area operasi.
Hal itu sebagai bentuk komitmen JOB Tomori untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan taraf kehidupan masyarakat.
“Dalam mengembangkan kegiatan usaha, JOB Tomori tidak hanya mengejar target produksi migas saja, namun selalu berkomitmen untuk ikut serta terlibat dalam pembangunan masyarakat di Kabupaten Banggai. Semoga apa yang telah dan akan dikerjakan JOB Tomori memberikan manfaat bagi semua pihak,” tandas Visnu.
Kegiatan diisi dengan penyampaian materi tentang SK Tim Percepatan Penurunan Stunting dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DP2KB-P3A, Sriwahyuningsih. Selanjutnya materi Tran Masalah Stuting di Kabupaten Banggai oleh Dr. Yustiyanty Monoarfa, dan materi tentang Identifikasi status gizi, determinant stunting dan rencana program lanjutan di Kecamatan Moilong.
Elsa Zafanya selaku Duta Genre Kabupaten Banggai juga berkesempatan memaparkan pengenalan tentang Generasi Berencana (Genre). */PAR