Jumlah Pasien Covid-19 Menurun

Farida Lamarauna

PALU, MERCUSUAR – Jumlah rata-rata pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan saat ini menunjukkan kecenderungan penurunan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo) Provinsi Sulteng, Hj Farida Lamarauna, Senin (22/2/2021).

Dia mengungkapkan bahwa dalam tiga hari sejak akhir pekan lalu terjadi penurunan signifikan rata-rata sebesar 79,56% jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Sulteng. Di saat yang sama, angka pasien Covid-19 yang sembuh dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan rata-rata 89,12%.

“Tren penurunan jumlah pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, secara konsisten terjadi dalam dua pekan terakhir dengan rata-rata 15,23%. Kondisi ini tentunya tetap harus diwaspadai, karena masih terdapat sekitar 1.764 pasien Covid-19 atau 18,38% yang saat ini masih menjalani perawatan rumah sakit rujukan dan isolasi mandiri,” jelasnya.

Dia yang didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Diskominfo Sulteng, Hasim menambahkan saat ini jumlah pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri cukup tinggi, yakni sekira 52,67%.

Hal itu menurutnya juga harus diwaspadai sehingga penerapan protokol kesehatan yang ketat harus terus dilakukan, bukan hanya terhadap pasien bersangkutan, namun juga terhadap keluarga pasien serta masyarakat di lingkungan sekitarnya.

“Tetap jaga protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Ayo dukung program vaksinasi Covid-19,” tegasnya.

SOSIALISASI VAKSIN MELALUI MEDSOS

Saat ini, lanjut dia, Diskominfo Sulteng turut berperan dalam menyosialisasikan vaksinasi Covid-19, salah satunya dengan melakukan kampanye melalui media sosial (Medsos) menggunakan Bahasa Kaili sebagai salah satu bahasa lokal di Sulteng.

Kampanye dengan bahasa lokal tersebut dilakukan, untuk semakin memasyarakatkan program vaksinasi dari pemerintah, khususnya kepada kalangan masyarakat tradisional.

“Kita sedang sosialisasi vaksin menggunakan media sosial dengan pesan ‘Yaku Masiap Ra Vaksin’ (Saya Siap Divaksin),” ujarnya. IEA/*

Pos terkait