Kader BKB Diminta Antisipasi Sejak Dini

index

PARMOUT, MERCUSUAR – Stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Kader Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai ujung tombak di lapangan harus mampu mengantisipasi masalah stunting sejak dini dan menjadikan penanganannya sebagai program prioritas.

Demikian ditegaskan Bupati Parigi Moutong (Parmout) diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda, Drs H Samin Latandu ketika membuka Sosialisasi Bina Keluarga Balita Holistik Integratif yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) di Aula Lantai II Kantor Bupati, baru-baru ini.

Menurutnya, permasalahan balita seperti gizi buruk, perkembangan terlambat, dan kurang kecerdasan harus menjadi prioritas utama bagi para kader BKB.

Selain itu, penanganan permasalahan balita perlu dilakukan secara menyeluruh dan terpadu serta harus dilaksanakan secara terintegrasi.

“Karena itu, melalui sosialisasi BKB ini, para balita yang ada di Kabupaten Parigi Moutong harus mendapatkan perawatan, kesehatan, pendidikan dan pengasuhan yang maksimal sehingga menjadi generasi yang tanggu dan mempunyai ahlak dan budipekerti yang baik,” ujarnya.

Ia juga berharap, BKB dapat memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh sesuai dengan amanat undang undang yaitu kesehatan gizi, pendidikan dan pembinaan moral.

Kepala Bidang Keluarga Berencana DP3AP2KB Parmout, Nurdiani S.Km melaporkan kegiatan tersebut diikuti 90 orang peserta, terdiri dari kader BKB HI dan PPLKB serta PLKB.

Narasumber dari BKKBN Provinsi Sulteng, Bidang KB DP3AP2KB dan PAUD Tanjung Bahari Kabupaten Parmout. TIA/*

 

Pos terkait