BANGGAI, MERCUSUAR – Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Banggai, Hasan Bashwan M. Dg. Masikki bersama Ketua TP-PKK dan tim penilai lomba desa, melaksanakan peninjauan lomba Desa dan Kelurahan tingkat Kabupaten, di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Banggai, Selasa (29/4/2025)
Kegiatan lomba desa tersebut berlangsung pada 28 April 2025 hingga 5 Mei 2025, yang mencakup berbagai titik lokasi desa dan kelurahan di wilayah Kabupaten Banggai.
Tim penilai berasal dari lintas dinas/badan, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Badan Pusat statistik, Dinas PMD, dan dari TP-PKK Kabupaten Banggai.
Hasan mengatakan, lomba Desa dan Kelurahan merupakan upaya nyata untuk mendorong kompetisi yang sehat dan konstruktif ditengah masyarakat.
“Hal tersebut dilakukan dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Hasan.
Tujuannya, jelas Hasan, untuk mengevaluasi capaian kinerja desa dan kelurahan dalam dua tahun terakhir. Selain itu, memberikan penghargaan kepada desa dan kelurahan yang menunjukkan prestasi, dan memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk aktif dalam pembangunan.
Ia berharap, lomba tersebut tidak hanya menjadi acara seremonial semata. Namun benar-benar menjadi sarana introspeksi dan perbaikan berkelanjutan bagi desa dan kelurahan, untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang transparan, parsitipatif, dan akuntabel.
“Jika desa dan kelurahan maju, maka Kabupaten Banggai akan semakin maju dan sejahtera,” tegasnya.
Selama kegiatan berlangsung, tim penilai melakukan kunjungan langsung ke desa-desa, untuk meninjau berbagai aspek yang menjadi indikator penilaian. Seperti tata kelola pemerintahan desa, pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, inovasi lokal, peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta upaya konkret dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Penilaian tersebut mencakup pemanfaatan teknologi tepat guna, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta kemampuan desa dalam menjawab isu kemandirian pangan. Penilaian dilakukan secara menyeluruh melalui observasi lapangan, diskusi bersama perangkat desa, dan dialog dengan masyarakat setempat. */PAR