KAFE OM 2023, Mahasiswa KKN Ditarget Sasar 10.000 Komunitas

PALU, MERCUSUAR – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palu secara resmi melepas 100 orang mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Asyik Fasililator Edukasi Obat dan Makanan (KAFE OM) 2023, di halaman Kantor BPOM di Palu, Sabtu (5/8/2023).

Kepala BPOM di Palu, Agus Riyanto menyebutkan, pada program kerja sama dengan Universitas Tadulako (Untad) tersebut, para mahasiswa KKN tematik disebar ke 13 kabupaten dan kota di Sulteng.

Para mahasiswa akan memberikan edukasi terkait obat dan makanan kepada masyarakat di lokasi masing-masing, serta edukasi terkait stunting.

“Program ini sudah berjalan sejak tahun 2020. Khusus untuk tahun ini, kita tambahkan materi terkait stunting untuk disampaikan kepada komunitas di masyarakat. Karena stunting ini menjadi masalah nasional, dan di Sulteng prevalensi stunting masih tinggi. Presiden sudah memberi target pada tahun 2024 prevalensi stunting 14 persen, kalau kita tidak bekerja sama dengan seluruh komponen yang ada, akan sulit untuk diwujudkan,” kata Agus.

Dalam KKN selama sebulan, para mahasiswa tersebut ditarget minimal dapat mengintervensi total 10.000 komunitas masyarakat, untuk mendapatkan pemahaman terkait obat dan makanan serta stunting. 

“Rinciannya, masing-masing mahasiswa menyasar 100 komunitas yang bisa diintervensi. Setelah kembali nantinya, akan kami undang lagi untuk dilakukan evaluasi,” ujar Agus.

Kerja sama tersebut, menurut Agus, merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting, karena mahasiswa pada program KKN akan bertemu langsung dengan masyarakat, hingga ke lapisan pedesaan.

“Ini sebagai salah satu bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Karena pada pilar ketiga pengawasan adalah keterlibatan masyarakat,” pungkasnya. IEA

Pos terkait