Kasad Tekankan 6 Poin Dalam Apel Kesiapsiagaan TNI di Poso

APEL-6ae5cbfd
Apel gelar pasukan kesiapsiagaan TNI di Poso yang dipusatkan di Markas Batalyon 714/Sintuwu Maroso Poso. FOTO: RUSLI/MS

POSO, MERCUSUAR – Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, SE, MM memimpin jalannya apel gelar pasukan Kesiapsiagaan TNI secara serentak melalui video conference, Rabu (26/10/2022). 

Di Kabupaten Poso apel gelar pasukan kesiapsiagaan di pusatkan di Batalyon 714 Sintuwu Maroso Poso yang diikuti 468 personil TNI dari Kodim 1307 Poso, Batallyon 714/SM, Denzipur 15/Sintuwu Lemba Maroso dan Subdenpom XIII/2-2 Poso. 

Selain gelar pasukan, apel kesiapsiagaan yang dipimpin Dandim 1307 Poso Letkol (Inf) Hasroel Tamin bersama Danyon 714/SM Letkol (Inf) Awaloedin serta Komandan Denzipur 15/SLM Mayor CZI Atep Sandi, juga menampilkan sejumlah kendaraan roda dua dan kendaraan taktis mini yang senantiasa siap siaga jika diperlukan.

Dalam amanatnya, Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menekankan, apel kesiapsiagaan menuntut agar setiap prajurit TNI memiliki kepekaan dalam menghadapi tantangan global maupun nasional serta ancaman kedaulatan negara secara kompleks dan dinamis. 

“Kondisi ini menuntut agar TNI memiliki kesiapsiagaan yang optimal sehingga mampu menjalankan amanat tugas dari negara kapanpun dan dimanapun dibutuhkan,” tegas Kasad.

Apel kesiapsiagaan tahun 2022 menurut Jenderal Dudung Abdurachman, memiliki makna penting dan strategis sebagai indikator untuk mengukur kesiapsiagaan seluruh satuan TNI Angkatan Darat dalam menghadapi perkembangan situasi dan kontijensi yang mungkin terjadi di wilayah NKRI. 

“Apabila semua prajurit memiliki kesiapsiagaan maka ini akan menjadi jaminan bagi terpeliharanya stabilitas keamanan di republik ini dengan baik dan kondusif. Jangan pernah ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan, asalkan terukur sesuai standar operating prosedur,” tambah Kasad.

Dalam kesempatan itu, Kasad juga menekankan 6 (enam) poin untuk membantu program program pemerintah. Diantaranya, lanjutkan membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. 

Kedua soal masalah kerawanan bencana alam. Menurut Kasad, musim hujan dengan intensitas tinggi saat ini mengakibatkan rawan terjadinya banjir dan tanah longsor. Selain itu ketiga terkait radikalisme yang masih merupakan ancaman bagi stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara, karena itu kondisi ini harus tetap diwaspadai. 

“Jangan lengah terhadap kemungkinan gangguan stabilitas keamanan. Tingkatkan terus koordinasi dan sinergi dengan semua komponen bangsa lainnya untuk bersama melakukan antisipasi dan pencegahan,” pesan Kasad yang disiarkan secara live dari Mabes TNI Jakarta.

Keempat terkait tahun politik. TNI tetap memegang teguh netralitas untuk tidak terlibat politik praktis dalam tahun politik ini. 

“Tugas kita jelas, membantu pemerintah agar semua rangkaian Pemilu berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

Selain itu program ketahanan pangan, penanganan stunting dan program kemanunggalan TNI dan rakyat, harus terus berjalan untuk membantu pemerintah mensejahterakan masyarakat. 

“TNI harus bisa hadir ditengah kesulitan rakyat serta mampu memberi solusi terbaik,” imbuhnya. 

Terakhir kata Jenderal Dudung, Indonesia akan menjadi tuang rumah KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang. 

“Tugas kita membantu keamanan dan mendukung pemerintah untuk memastikan agar kegiatan tersebut berjalan aman, lancar, sukses dan kondusif,” pungkasnya. 

Sementara itu Dandim 1307 Poso Letkol (Inf) Hasroel Tamin mengatakan, apa yang sudah disampaikan Kasad dalam amanat gelar pasukan kesiapsiagaan yang digelar secara serentak di seluruh wilayah NKRI, harus menjadi pedoman bagi semua prajurit TNI untuk ditaati dan dilaksanakan. 

Menurut Dandim seluruh personil yang mengikuti apel gelar pasukan kesiapsiagaan di Poso ini berjumlah 468 personil yang terdiri dari Kodim 1307 Poso 200 personil, Batalyon 714/SM 190 personil, Denzipur 15/SLM 67 personil dan dan 10 personil dari Subdenpom XIII/2-2 Poso. ULY

Pos terkait