SIGI, MERCUSUAR – Periode bulan Januari 2020, kasus kekerasan di Kabupaten Sigi berjumlah 19 kasus, serta didominasi kasus kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan rata-rata kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sigi, Sitti Sudarmi kepada wartawan Media ini, akhir pekan lalu.
Dirincikannya, berdasarkan data pada DP3A Sigi pada bulan Januari tahun 2020 kasus kekerasan berjumlah 19 kasus, terdiri dari kekerasan terhadap perempuan 14 kasus, anak-anak empat kasus dan laki-laki satu kasus.
“Ini yang dilaporkan ke DP3A (19 kasus),” tuturnya.
Ke 19 kasus kekerasan terjadi tahun 2020, sambungnya, tidak ada yang sampai ke proses hokum, karena diselesaikan secara kekeluargaan.
30 KASUS 2019
Untuk kasus kekerasan tahun 2019, lanjut Sitti, berjumlah 30 kasus meliputi kasus kekerasan terhadap anak 20 kasus, kekerasan terhadap perempuan sembilan kasus dan satu kasus kekerasan terhadap laki-laki.
“Kasus anak yang sempat diproses hukum sampai di Polsek Marawola tahun 2019 adalah kasus pengeroyokan. Namun kasusnya tidak sampai ke pengadilan karena diselesaikan secara kekeluargaan. Begitu juga kasus KDRT diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.
Kasus kekerasan tahun 2019 yang sampai ke pengadilan, katanya, adalah kasus pemerkosaan yang berjumlah lima kasus. Kasus-kasus pemerkosaan itu terjadi di Kecamatan Palolo dua kasus, serta Kecamatan Dolo, Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Kulawi Selatan masing-masing satu kasus. “Penanganan kekerasan perempuan dan anak di daerah itu, DP3A Sigi kerjasama dengan Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulteng (KPKPST),” kata Sitti.
PROGRAM 2020
Untuk penanganan kasus kekerasan terhadap anak tahun 2020, lanjutnya, salah satu program DP3A Sigi adalah membentuk Satuan Tugas (Satgas) perlindungan anak. Satgas tersebut akan dibentuk di 25 desa yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Dolo, Dolo Barat, Dolo Selatan, Kinovaro, Marawola dan Kecamatan Sigi Biromaru. AJI
