POSO, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso melalui program kakao berkelanjutan mendistribusikan premi kepada 64 kelompok tani di Poso dan Tentena.
Premi tersebut diserahkan langsung secara simbolis, oleh Bupati Poso, Verna G. M. Inkiriwang, di Balai Desa Lape, Kecamatan Poso Pesisir, Rabu (20/9/2023).
Premi senilai total Rp1,2 miliar bagi petani kakao tersebut, merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Poso dengan PT JB Cocoa, PT Mars Symbioscience, dan PT Jebe Trading, yang telah dicanangkan sejak Januari 2022, dengan melibatkan 2.200 petani dari 64 kelompok tani di Poso dan Tentena.
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan MoU antara PT JB Cocoa dan BRI Cabang Poso, serta penandatanganan MoU antara Bupati Poso dengan PT Mars dan PT JB Cocoa.
Bupati Poso, Verna Inkiriwang menekankan komitmen pemerintah untuk pengembangan sektor pertanian, terutama kakao, sebagai komoditas yang potensial dan strategis di wilayah Kabupaten Poso.
Program pengembangan pertanian, jelas Verna, mencakup berbagai aspek, termasuk pengembangan sarana dan prasarana pendukung pertanian, penerapan teknologi tepat guna, peningkatan sumber daya manusia dalam pengolahan hasil pertanian, dan pengembangan koperasi, UMKM, serta kemitraan untuk pemasaran produk pertanian.
“Kegiatan distribusi premi ini sangat strategis. Premi diberikan sebagai insentif kepada petani kakao, untuk menghasilkan biji berkualitas tinggi,” kata Verna.
PT JB Cocoa memberikan premi kepada petani yang menjual biji kakao, sebagai bonus atas kepatuhan dalam menerapkan standar sertifikasi. Hal tersebut kata Verna, merupakan penghargaan terhadap kerja keras petani, manajemen pertanian yang berkelanjutan, dan peningkatan nilai dalam rantai pasokan kakao berkualitas.
Selain itu, Verna juga mendorong kelompok tani untuk merencanakan dan mengelola dana premi dengan transparan dan tepat sasaran.
“Bagi kelompok tani yang menerima premi nontunai, agar menggunakannya sesuai peruntukannya. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan hasil kakao di wilayah masing-masing, sehingga dapat memberikan pasokan biji kakao berkualitas dalam jangka panjang,” tuturnya.
Verna juga meminta Dinas Pertanian serta jajaran penyuluh pertanian dan OPD terkait untuk terus melakukan pendampingan. Menurutnya, hal itu bertujuan agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan secara optimal.
“Dengan keyakinan bahwa program ini akan memberikan dampak peningkatan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat,” imbuhnya.
Ia juga mengharapkan dukungan dari semua stakeholder, termasuk peran aktif dari kelompok petani, untuk mencapai kesuksesan program ini.
“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan masyarakat Kabupaten Poso akan merasakan manfaat yang nyata dari program pengembangan pertanian ini. Sehingga semua dapat sejahtera bersama,” ujar Verna. ULY