PALU, MERCUSUAR – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Dr H Kiflin menyebutkan pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait teknik penulisan ijazah ke seluruh madrasah di Provinsi Sulteng.
“Dalam waktu dekat ini, akan turun ke daerah untuk melakukan sosialisasi teknik penulisan ijazah,” ujar Kiflin di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Dijelaskannya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kekeliruan dalam penulisan ijazah lepasan madrasah. Karena menurut Kiflin, terkadang masih ditemukan adanya beberapa kekeliruan dalam penulisan ijazah oleh petugas yang ditunjuk oleh madrasah masing-masing.
Dicontohkannya, ada ditemukan model penulisan di ijazah yang menggunakan gaya-gaya tertentu, namun menyalahi tata bahasa, seperti penulisan huruf kapital yang tidak pada tempatnya.
“Contohnya, ada orang tua yang protes tentang tata cara penulisan, karena gaya penulisannya mungkin menurut estetika penulisnya baik, tapi menyalahi tata bahasa. Kadang ada huruf kapital yang diletakkan di tengah kata, ada juga yang menulis sebagian hurufnya tebal dan ada yang sebagian hurufnya tipis. Biasanya tiap tahun ada satu atau dua kasus yang meminta untuk dibetulkan penulisannya,” jelas Kiflin.
Hal itu, kata dia diharapkan dapat menjadi perhatian khusus pihak madrasah, serta menjadi pertimbangan sebelum menunjuk petugas yang akan melakukan penulisan ijazah.
Dia berharap bahwa orang yang diberikan amanah untuk menulis ijazah bukan hanya diukur dari semangatnya untuk menulis, tetapi juga harus betul-betul menulis berdasarkan kriteria. Sebab kekeliruan dalam penulisan ijazah disebut akan menyulitkan pihak madrasah, karena ketersediaan blanko ijazah yang terbatas.
“Kita harapkan orang yang menulis ijazah selain tulisannya bagus, juga bisa dibaca. Karena ijazah merupakan sesuatu yang monumental dan dimiliki seumur hidup, sehingga ijazah itu harus betul-betul ditulis dengan baik dan benar. Khusus penomoran kode wilayah dan kode kabupaten juga jangan sampai keliru, karena blanko yang disiapkan juga terbatas. Sehingga betul-betul diharapkan pihak madrasah harus teliti menulis,” tutup Kiflin. IEA