MOROWALI, MERCUSUAR – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Morowali, H. Asat Latopada menekankan pihaknya mendukung penuh Pemerintah Daerah setempat, dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Hal itu dikatakan Asat, saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Program dan Lintas Sektor pada Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Morowali, di Gedung Serba Guna Abdul Rabbie Kelurahan Matano Kecamatan Bungku Tengah, Rabu (11/10/2023).
“Kemenag Morowali harus berperan kuat dalam percepatan penurunan stunting,” tegas Asat.
Menurutnya, masalah stunting sangat penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia, dan berhubungan dengan tingkat kesehatan bahkan kematian anak, sehingga berpotensi menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
Asat memaparkan, Kemenag Morowali sudah berperan aktif melalui para Penyuluh Agama dan dai, yang selalu memberikan gambaran tentang stunting dalam setiap khutbah, ceramah, dan tausiyah.
“Dengan tujuan agar masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu-isu kesehatan, khususnya stunting,” imbuhnya.
Selain itu, peran Kantor Urusan Agama (KUA), disebutkan Asat, selain melakukan pencatatan pernikahan, juga memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam pembinaan keluarga sakinah, serta pembinaan pencegahan dini stunting kepada para calon pengantin.
“Sinergi KUA dengan Dinas P3A-KB sudah dijalin dalam usaha pencegahan stunting, demi menciptakan generasi bangsa yang kuat secara jasmani dan rohani,” ujarnya.
Asat juga mengajak para penyuluh kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan di madrasah-madrasah, di antaranya memberikan edukasi untuk memperbaiki pola makan, pola asuh, serta peningkatan kesehatan di madrasah.
Sehingga membantu mewujudkan fisik siswa madrasah yang siap belajar, mampu berinovasi, mampu berkompetisi, dan berprestasi hingga skala global.
“Untuk menurunkan dan mencegah stunting, perlu adanya kerja sama yang solid dan kuat dari berbagai pihak. Jadi, semua elemen harus bersatu, bersama dan kompak dalam memberantas stunting,” pungkas Asat. */IEA