Kemenag Morowali, Perkuat Sinkronisasi Data dengan Disdik

Pelaksanaan sinkronisasi data pendidikan antara Kantor Kemenag Morowali bersama Dinas Pendidikan setempat, Rabu (5/2/2025). FOTO: NANANG WINARDI

MOROWALI, MERCUSUAR – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Morowali berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan madrasah, melalui sinkronisasi data dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Daerah Kabupaten Morowali, Rabu (5/2/2025).

Kepala Kantor Kemenag Morowali, Hj. Marwiah mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk memastikan madrasah mendapatkan posisi yang setara, dengan sekolah-sekolah di bawah naungan Disdik setempat.

Kegiatan sinkronisasi tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan, termasuk Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis), Penyelenggara Kristen, Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas), serta Kepala Madrasah dari tingkat Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA) se-Kabupaten Morowali.

Pada kesempatan itu, Marwiah mengapresiasi perhatian pemerintah daerah terhadap madrasah di Morowali. Menurutnya, institusi pendidikan berbasis keagamaan memiliki peran yang sama pentingnya dalam sistem pendidikan daerah.

“Kami mengapresiasi langkah ini, di mana madrasah mendapatkan perlakuan yang sama dengan sekolah umum di bawah naungan Dinas Pendidikan. Ini adalah bentuk sinergi yang positif, dan kita semua harus mengikuti serta menjalankan aturan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Marwiah.

Marwiah menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Morowali, Amir Aminudin yang bertindak sebagai narasumber utama, memberikan arahan terkait pentingnya validasi data dan peningkatan kualitas pendidikan madrasah.

Amir menekankan beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan madrasah di Morowali. Ia menyoroti pentingnya validasi data tenaga pendidik dan peserta didik, peningkatan kualitas tenaga pengajar, serta upaya agar madrasah lebih unggul dibandingkan sekolah umum.

“Kita harus memastikan data yang valid dan akurat, agar tidak terjadi kesalahan dalam perencanaan dan pengelolaan pendidikan. Selain itu, masih ada tenaga pengajar di madrasah yang belum memiliki kompetensi yang memadai. Ini perlu menjadi perhatian agar kualitas pendidikan semakin baik. Madrasah harus lebih unggul karena selain memberikan ilmu pengetahuan umum, juga memiliki nilai lebih dalam aspek keagamaan,” tutur Amir.

Dengan adanya sinkronisasi, ia berharap madrasah di Kabupaten Morowali dapat terus berkembang dan menjadi lembaga pendidikan berkualitas, baik dari segi akademik maupun keagamaan. */IEA

Pos terkait