“Kita sebagai Muslim, landasan kita adalah Al-Qur’an dan Hadis. Pendidikan Al-Qur’an merupakan pendidikan seumur hidup, di mana kita membaca saja mendapatkan pahala di setiap hurufnya, apalagi jika itu menjadi didikan kepada anak-anak,” ujarnya.
Nurlaili juga mengigatkan kepada para tenaga pendidik dan kependidikan Al-Qur’an, bahwa pembinaan yang dilakukan bukan hanya berkaitan dengan pembelajaran. Tetapi juga perlu menerapkan proses pendidikan ramah anak, yang memerhatikan kenyamanan bagi para peserta didik.
“Berikan kenyamanan kepada anak didik, sehingga mereka bisa nyaman dan menyelesaikan pembelajarannya. Jangan sampai ada aduan, apalagi sampai viral di media sosial, mengenai adanya lembaga pendidikan Al-Qur’an yang melakukan tindakan kekerasan atau melaksanakan pembelajaran yang tidak ramah anak,” tandas Nurlaili. IEA