PALU, MERCUSUAR – Para siswa perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng berhasil meraih 6 medali pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Nasional tahun 2022, yang diselenggarakan di Jakarta, baru-baru ini.
“Ini merupakan sejarah untuk Sulteng, memeroleh berbagai medali terbanyak tahun ini. Termasuk mendapat emas,” kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. H. Kiflin, saat dihubungi, Sabtu (15/10/2022).
Sebagaimana diketahui, pada ajang KSM tingkat nasional tahun ini, Kanwil Kemenag Sulteng mengirim 11 perwakilan untuk setiap mata pelajaran yang dilombakan di semua jenjang pendidikan. Kesebelas peserta merupakan peraih predikat terbaik pada KSM tingkat Provinsi.
Dari 11 peserta, 6 di antaranya berhasil meraih medali. Yakni Bahraini Ilmi Wulandari dari SD Unggulan Putra Kaili Permata Bangsa yang meraih medali emas pada bidang pelajaran Matematika Terintegrasi, kemudian Putri Citra Mentari dari SD Unggulan Putra Kaili Permata Bangsa yang meraih medali perak pada bidang pelajaran IPA Terintegrasi.
Selanjutnya, 4 siswa lainnya berhasil meraih medali perunggu, yakni Maratus Solihatin dari MTs Al Istiqamah Ngatabaru pada bidang pelajaran IPS Terpadu Terintegrasi, Rizal Adi Nugraha dari SMA Al-Azhar Mandiri Palu pada bidang pelajaran Biologi Terintegrasi, Siti Fadilah dari MA Alkhairaat Moutong pada bidang pelajaran Kimia Terintegrasi, dan Raafi Ahmad K. dari MAN Insan Cendekia Kota Palu pada bidang pelajaran Geografi Terintegrasi.
Menurut Kiflin, salah satu kunci utama keberhasilan tersebut, adalah bimbingan dari para guru serta dukungan orang tua.
“Kuncinya adalah bimbingan dari guru, dan juga ketekunan dari anak-anak bimbingan,” imbuh Kiflin.
Ia juga mengajak seluruh madrasah dan sekolah yang ingin berpartisipasi pada ajang KSM tahun depan, untuk segera mempersiapkan diri sejak dini, agar hasil yang diraih ke depan dapat lebih maksimal. Apalagi, kata Kiflin, KSM Nasional tahun depan diagendakan akan dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Dari sekarang diharap sudah memonitor anak-anak yang memiliki potensi pada mata pelajaran yang dilombakan, disiapkan sejak dini, tidak boleh tiba masa tiba akal, seleksinya dimulai dari jenjang madrasah, persiapannya harus dari sekarang,” pungkas Kiflin. IEA
