PALU, MERCUSUAR – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha memaparkan persiapan dan implementasi akreditasi madrasah, dalam Rapat Program Akreditasi yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Kamis (15/8/2024).
Dalam paparannya, Ulyas menyatakan bahwa Kemenag telah mengambil berbagai langkah strategis, untuk memastikan mutu madrasah terus meningkat.
“Kami telah melakukan berbagai persiapan, mulai dari pemberdayaan potensi internal madrasah, hingga penerapan kebijakan yang mendukung peningkatan mutu di semua jenjang madrasah,” ujarnya.
Ulyas menekankan bahwa pandangan masyarakat yang menganggap madrasah sebagai pilar pendidikan berbasis nilai agama, harus dijaga dan diperkuat.
“Potensi ini menjadi modal utama bagi kami, untuk merancang strategi yang tepat dalam meningkatkan mutu madrasah,” tambahnya.
Selain itu, Ulyas juga menyoroti program Madrasah Reform, yang bertujuan untuk memperkuat tata kelola pendidikan di bawah naungan Kemenag. Program yang telah berjalan sejak tahun 2020 dan akan berakhir pada 2024 tersebut, menjadikan Sulteng sebagai salah satu wilayah pilot project-nya.
Program tersebut, jelasnya terdiri atas empat komponen utama, yaitu sistem e-RKAM, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan penguatan sistem melalui Data EMIS.
“Hal itu telah kami terapkan untuk mendukung peningkatan mutu madrasah,” ujar Ulyas.
Dalam kesempatan tersebut, Ulyas juga menegaskan bahwa proses akreditasi tidak hanya menjadi tugas para asesor, tetapi juga merupakan hasil dari perencanaan strategis yang dirancang oleh BAN-PDM.
“Grand design yang disusun oleh BAN-PDM menjadi dasar bagi kami dalam mempersiapkan madrasah, agar tidak hanya sekadar terakreditasi, tetapi juga memiliki mutu yang terjamin,” tandasnya.
Anggota tim BAN-PDM Provinsi Sulteng, Chadijah Alhasny turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya sinergi antara BAN-PDM dan Kemenag, dalam proses akreditasi madrasah.
“BAN-PDM selalu bekerja sama erat dengan Kemenag, karena proses akreditasi madrasah adalah bagian dari tugas kami. Kegiatan ini digelar dalam rangka percepatan pelaksanaan akreditasi dan dasmen sesuai data sasaran kuota visitasi tahun 2024,” ujar Chadijah.
Ia mengungkapkan bahwa di Sulteng terdapat sekitar 770 madrasah, yang mana hampir 90 persen adalah madrasah swasta.
Chadijah menegaskan, bahwa kolaborasi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa nilai akreditasi madrasah di Sulteng terus meningkat.
“Dengan sinergi yang kuat, kita berharap kualitas madrasah di Sulteng akan semakin baik, dan nilai-nilai akreditasi yang didapatkan bisa lebih tinggi,” pungkasnya. */IEA