TOLITOLI, MERCUSUAR – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tolitoli menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) untuk menentukan langkah preventif, dalam menangani kekerasan seksual di wilayah tersebut, pekan lalu.
Rapat yang berlangsung di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Tolitoli tersebut, dipimpin oleh Kepala Kantor Kemenag Tolitoli, Moh. Taslim, didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Moh. Dong.
Dalam arahannya, Taslim menekankan pentingnya peran Pengawas Madrasah dalam mengontrol dan mengawasi guru-guru, agar secara rutin memberikan sosialisasi dan bimbingan mengenai bahaya pergaulan bebas kepada siswa.
“Selain pengawas madrasah, Kepala KUA juga diharapkan dapat bersinergi dengan instansi terkait dan pemerintah kecamatan, dalam mengambil langkah-langkah pencegahan pergaulan bebas, yang dapat berujung pada kekerasan seksual,” ujarnya.
Taslim juga mengajak para penyuluh untuk aktif memberikan penyuluhan di majelis taklim, dan mengusulkan khutbah dengan tema yang menekankan peran orang tua dalam menjaga anak-anaknya.
Untuk Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI), Taslim menyarankan agar memberikan masukan kepada kepala sekolah masing-masing, mengenai pentingnya alokasi waktu untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya pergaulan bebas kepada setiap anak didik.
Setelah menerima penjelasan dan masukan dari peserta rapat, diputuskan bahwa Kepala Kantor Kemenag Tolitoli akan mengirim surat kepada kepala KUA, untuk mengoordinasikan langkah-langkah yang harus diambil dengan para pemangku kepentingan di tingkat kecamatan.
“Upaya pencegahan kekerasan seksual adalah tanggung jawab bersama. Kita semua memiliki peran dalam melindungi generasi muda dari bahaya ini,” tegas Taslim.
Turut hadir dalam rapat tersebut, para Kepala Seksi dan Penyelenggara, Ketua Pokjawas, pengurus IPARI Kabupaten Tolitoli, perwakilan penyuluh dari tiap kecamatan, kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Tolitoli, Kepala Madrasah Negeri, Pimpinan Pondok Pesantren, serta Ketua KKG PAI Kabupaten Tolitoli. */IEA