SIGI, MERCUSUAR – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi fokus penanganan anak putus sekolah (APS) dan anak tidak sekolah (ATS).
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Kemendes PDTT, Samsul Widodo saat rapat koordonasi (Rakor) antara Kemendes PDTT dan Pemkab Sigi di Kantor Bupati Sigi Sementara, Jumat (18/12/2020).
Demikian rilis yang diterima wartawan Mercusuar, Jumat (18/12/2020) sore.
Menurut Dirjen, pihaknya mendorong gerakan kembali ke sekolah bersama Unicef.
Dana Desa (DD), katanya, juga bisa digunakan menyelesaikan persoalan anak-anak putus sekolah, karena mereka tidak punya biaya.
“Jadi untuk penanganan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah agar kembali bersekolah dapat memanfaatkan DD untuk biaya mereka,” ujarnya yang pada kunjungan itu didampingi Direktur Pembangunan dan Masyarakat Desa, M Fachri dan Direktur Pengembangan Ekonomi Lokal, Bahar Tani Lamakampali.
Selain mendorong anak kembali sekolah, lanjut Dirjen, pihaknya juga ingin mengetahui praktek-praktek daerah dalam mengelola DD.
Dikatakannya, memilih Sigi karena BUMDes bekerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan kacang tanah. “Harapannya kedepan PT Guna Era Nusa Mandiri mengembangkan usaha kacang tanah di Kecamatan Dolo Selatan seluas 100 hektare,” imbau Dirjen.
Sementara itu, Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta mengapresiasi dan mendukung upaya gerakan kembali ke sekolah dengan biaya menggunakan DD.
Dia juga mengaku mendukung upaya pengembangan pengelolaan kacang tanah di Kecamatan Dolo Selatan.
“Untuk pasar penjualan sudah ada,” kata Bupati. AJI/*