PALU, MERCUSUAR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah, Prof. Patta Tope menampik jika dirinya dituding melakukan pengusiran terhadap relawan BPBD dari berbagai daerah yang bertenda di halaman kantor Bappeda Sulteng.
“Saya berani sumpah di mana kata – kata saya mengusir. Saya tidak pernah berkomunikasi dengan mereka, tapi ketika saya keluar kantor saya dicegat, katanya mengusir mereka dan menuduh mereka mencuri,” ujar Prof. Patta Tope saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/10/2018).
Ia membantah tegas tudingan yang beredar luas di media sosial tersebut. Bahkan Prof. Patta Tope mengaku tidak pernah sekalipun berkomunikasi dengam relawan BPBD yang bertenda di halaman kantor itu. Namun setelah peristiwa ini sudah viral di media sosial, ia pun mengklarifikasi dan bertemu dengan perwakilan relawan
Pada kesempatan itulah dirinya berkomunikasi dengan mereka.
Selaim itu ia juga bertemu dengan beberapa pihak di ruangannya termasuk perwakilan Front Pemuda Kaili (FPK) guna meluruskan persoalan yang sebenarnya.
Ia menuturkan kronologis sebenarnya, pada Selasa pagi dirinya di hubungi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola melalui sambungan telepon genggam ihwal keberadaannya dan kondisi kantor Bappeda.
“Bagaimana kondisi teman relawan. Beliau mengatakan akan menghubungi Kepala BPBD Sulteng untuk merelokasi mereka ke tempat yang lebih baik,” tutur Prof. Patta Tope.
Dalam percakapan di balik telepon genggam itu, ia mengatakan kepada Gubernur Longki, kalau memang seperti itu dirinya menunggu apa yang menjadi kebijakan Gubernur Longki melalui Kepala BPBD Sulteng, Bartholumeus Tandigala.
“Setelah itu, saya mengikuti rapat di kantor gubernur yang dihadiri pihak Kemendagri bagian aset,” katanya.
Pihak Kemendagri ujar Prof. Patta Tope meminta untuk menginventarisir aset – aset yang rusak atau yang tenggelam.
“Saya bertanya bagaimana dengan aset yang hilang. Mereka katakan dibuatkan berita acaranya,” tutur Prof. Patta Tope.
Yang jelas katanya, usai itu ia kembali ke kantor lalu mennggelar rapat dengan stafnya menyampaikan hasil pertemuannya dengan pihak Kemendagri. Ia juga sempat menyampaikan kepada Gubernur Longki bahwa para pegawai ASN di Bappeda akan melakukan bersih – bersih kantor, tetapi ukan mengusir para relawan yang bertenda di halaman kantornya. BOB