Kepala Daerah Diminta Sukseskan Program KPN

KPN-585a983a
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura saat membuka Rakor bersama Bupati dan Wali Kota terkait Pembangunan KPN, di Bappeda Sulteng, Rabu (13/7/2022). FOTO: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDAPROV SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menegaskan harapannya kepada seluruh Kepala Daerah tingkat Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulteng, untuk dapat mendukung suksesnya program Kawasan Pangan Nusantara (KPN) di Sulteng.

Hal itu disampaikan gubernur, saat membuka rapat koordinasi bersama bupati dan wali kota terkait pembangunan KPN, di ruang pertemuan Bappeda Sulteng, Rabu (13/7/2022).

Gubernur mengakui, untuk memperjuangkan Sulteng menjadi KPN sangat berat, banyak daerah yang mau karena akan mendapat dukungan anggaran pembinaan dan peralatan untuk meningkatkan produksi pangan nusantara.

“Kita bersyukur Menko Marves RI, Luhut Pandjaitan membantu Sulawesi Tengah sebagai Kawasan Pangan Nusantara. Untuk itu, diharapkan bupati dan wali kota dapat menyukseskan program itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Sulteng, Dr. Sandra Tobondo menyampaikan bahwa program pengembangan KPN sudah sesuai dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur, serta sesuai dengan Perda nomor 13 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulteng tahun 2021-2026.

“Penyiapan lokasi pengembangan KPN dan Food Estate dari Menko Kemaritiman dan Investasi mengharapkan 15.000 Ha untuk lahan ekstensifikasi, dengan komoditas utama tanaman jagung dan kedelai,” kata Sandra.

Namun, diungkapkannya, berdasarkan Informasi dan usulan dari Kabupaten dan Kota, telah terdata luasan potensi sebesar 29.517 Ha, serta perluasan areal tanaman baru komoditas jagung seluas 42.823 Ha.

“Usulan KPN baru diperoleh dari empat Kabupaten, Donggala seluas 19,433 Ha, Tolitoli seluas 3.450 Ha, Sigi seluas 4.358 Ha, dan Parigi Moutong seluas 300 ha. Gubernur telah menetapkan lokasi fokus untuk tahun 2022 dan 2023, yaitu di Kabupaten Donggala, Sigi dan Tolitoli,” pungkas Sandra. */IEA

Pos terkait