PALU, MERCUSUAR – Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun mengecam keras tindakan kekerasan dan penculikan kepada anak, dan mengimbau kepada seluruh jajarannya, untuk turut serta menginformasikan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati menjaga anggota keluarganya.
Hal tersebut ia sampaikan, seusai mengikuti perkembangan pemberitaan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Sulteng, yang saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat, terkait tindak kekerasan seksual dan penculikan terhadap anak.
Revanda mengecam keras terjadinya kasus tersebut, dan berharap agar tidak hanya pihak berwajib, seluruh elemen masyarakat mesti mengambil langkah bersama dalam menghentikan tindakan tersebut.
“Sangat miris mendengar dan membaca berita akhir-akhir ini. Sebagai seorang abdi hukum, kita harus turut serta dalam menghentikan tindakan itu. Saya harap kita semua dapat menginformasikan kepada seluruh masyarakat, agar lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan kepada anak-anak kita,” tutur Revanda, Sabtu (21/1/2023).
Senada dengan kasus itu, ia juga menekankan kepada seluruh jajarannya untuk lebih memberikan pelayanan yang prima dan penuh keceriaan kepada seluruh anak binaan di LPKA Palu. Revanda menegaskan, akan menindak dengan tegas pegawainya yang melakukan tindakan kekerasan.
“Cukup di luar saja, di sini semuanya happy, tidak ada kekerasaan dan jangan sampai ada. Kalaupun ada, pastinya ada punishment (hukumen) yang tegas,” tandasnya. */JEF