SIGI, MERCUSUAR – Desakan agar pembangunan Jembatan Tongoa di Desa Tongoa, Kecamatan Palolo yang menghubungkan dengan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi, dilanjutkan hingga rampung kembali datang. Kali ini desakan datang dari Ketua DPRD Kabupaten (Dekab) Sigi, Moh Rizal Intjenae.
Diketahui, berdasarkan kontrak, proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2018 pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp1,79 miliar. Proyek yang dikerjakan CV Karsa Membangun itu mulai dilaksanakan 3 Agustus 2018 dengan waktu 150 hari kelender. Namun hingga saat ini pembangunannya mangkrak.
Dikatakannya, pembangunan Jembatan Tongoa di Kecamatan Palolo dikerjakan melalui APBN. Walaupun demikian, pihaknya meminta agar pembangunannya dilanjutkan hingga rampung, mengingat jembatan tersebut sangat berperan mendekatkan masyarakat dengan lahannya (pertanian dan perkebunan).
Bahkan, keberadaan Jembatan Tongoa sangat berperan bagi masyarakat Kecamatan Palolo dan Nokilalaki yang ingin ke pusat pemerintahan Kabupaten Sigi. Sebab dengan adanya jembatan tersebut masyarakat tidak harus memutar yang jaraknya lebih jauh.
“Pembangunan Jembatan Tongoa dapat dilanjutkan hingga selesai, agar memudahkan akses masyarakat di dua desa tersebut, yakni Desa Tongoa, Kecamatan Palolo dan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki,” ujar Rizal.
Ditegaskannya kembali, berhubung anggaran pembangunan Jembatan Tongoa berasal dari APBN, maka pihaknya meminta pada Pemerintah Pusat untuk melanjutkan pembangunan jembatan itu. “Karena keberadaan Jembatan Tongoa sangat diharapkan masyarakat yang ada di Kecamatan Palolo maupun Kecamatan Nokilalaki,” tandasnya.
Sebelumnya, desakan agar pembangunan Jembatan Tongoa dilanjutkan hingga rampung dikemukakan oleh Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta.
“Kami mohon pembangunan jembatan tersebut harus dilanjutkan,” tegas Bupati.
Dijelaskannya, jembatan gantung tersebut menghubungkan dua kecamatan, yakni Kecamatan Nokilalaki dan Kecamatan Palolo. Selama ini, dua kecamatan itu dihubungkan oleh jembatan darurat dari bahan kayu seadanya. “Pembangunan seperti ini agar terus diupayakan oleh pemerintah, serta para wakil rakyat baik di daerah maupun pusat. Hal tersebut sebagai wujud pelayanan dan pengabdian bagi masyarakat,” ujarnya.
Ditekankan Bupati, keberadaan jembatan gantung Tongoa sangat berperan bagi masyarakat Kecamatan Palolo dan Nokilalaki yang ingin ke pusat Pemerintahan Kabupaten Sigi, karena dengan adanya jembatan itu masyarakat tidak harus memutar. “Diharapkan pembangunan Jembatan Tongoa dapat dilanjutkan hingga selesai, agar memudahkan akses masyarakat di Desa Tongoa, Kecamatan Palolo dengan Desa Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki,” tutup Bupati.
Diketahui, Kamis (11/4/2019), Kepala Desa (Kades) Kamarora B, Asdat mengatakan pembangunan jembatan tersebut belum rampung hingga saat ini. Aktivitas pengerjaan jembatan terakhir sekira minggu kedua Bulan Februari 2019.
Ia memperkirakan pembangunan jembatan itu baru mencapai sekira 30 persen.
“Padahal keberadaan Jembatan Gantung Tongoa ini, sangat berperan bagi masyarakat Kecamatan Palolo dan Nokilalaki yang ingin ke pusat pemerintahan Kabupaten Sigi, dengan adanya jembatan itu masyarakat tidak harus memutar,” jelas Asdat.
Dia berharap pembangunan Jembatan Tongoa dilanjutkan, agar memudahkan akses masyarakat di desa Tongoa dan Kamarora B. AJI