PARMOUT, MERCUSUAR – Pada hari Minggu 20 Oktober 2019 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena akan mendapatkan pimpinan baru hasil Pemilihan Umum 17 April 2019. Pada hari itu (Minggu, 20/10/2019), hiruk pikuk pelaksanaan pesta demokrasi diakhiri dengan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI terpilih, yakni Joko Widodo dan KH Maru’uf Amin.
Demi menjaga stabilitas keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat pemerintah menggelorakan dan menyampaikan pesan perdamaian, pesan persatuan dan kesatuan, serta ajakan untuk mendukung suksesnya pelantikan Presiden terpilih sesuai konstitusi secara aman dan kondusif, baik ditingkat pusat, daerah bahkan sampai ke tingkat desa.
Hal sama juga dilakukan oleh salah satu tokoh agama di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) yang selalu rutin memberikan imbauan melalui media, yakni Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Parmout, KH Moh. Qosim Abd Madjid saat ditemui di kediamannya di Desa Jono Kalora, Kecamatan Parigi Tengah.
Dia menyerukan agar masyarakat Sulteng terkhusus masyarakat Kabupaten Parmout untuk dapat menjaga keamanan, menolak adanya aksi unjuk rasa anarkis dan mendukung jalannya pelantikan Presiden dan Wapres RI dengan aman dan damai.
“Mari seluruh masyarakat, kita jaga keamanan di wilayah kita terutama di wilayah Parmout, dan jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang akan memecah bela persatuan kita,” imbau KH Moh Qosim.
Menurutnya segala persoalan yang timbul hendaknya diselesaikan secara musyawarah, tidak main hakim sendiri atau melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kerugian materiil seperti pengrusakan, pembakaran fasilitas umum hingga akhirnya merugikan semua pihak,.
“Hati-hati dengan penyebaran berita hoaks yang tidak sedikit menjadi pemicu terjadinya permusuhan. Jaga Kabupaten Parmout yang aman, damai dan kondusif,” tutupnya. AMR/*