BUNGKU, MERCUSUAR – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Morowali periode 2019-2024 dikukuhkan, Selasa (7/9/2021), bertempat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Morowali. Kegiatan itu dihadiri Ketua PMI Provinsi Sulteng, Hidayat Lamakarate, Bupati Morowali, Taslim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Morowali, serta pelajar dan pengurus.
Hidayat dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukurnya karena pada akhirnya, walaupun sempat mengalami penundaan pengukuhan, akhirnya kegiatan itu terlaksana juga.
“Jadi semuanya terhambat karena pandemi. Terutama dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),”kata Hidayat.
Ia berharap pengurus yang telah terbentuk akan bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak lupa Hidayat mengingatkan, Kabupaten Morowali saat ini belum memiliki Unit Transfusi Darah (UTD). Padahal kehadiran unit tersebut sangat penting, salah satu fungsinya sebagai bank darah.
“Semoga dengan kepengurusan yang baru ini, UTD Morowali bisa segera mungkin berdiri, sebab selama ini pendonor langsung melakukan transfusi darah jika ada permintaan,” katanya lagi.
Lebih lanjut Hidayat mengatakan, Kabupaten Banggai baru saja memiliki bangunan UTD. Ia baru saja meresmikan unit tersebut, sekaligus mengukuhkan kepengurusan.
“Kabupaten bisa menyediakan fasilitas itu, karena kebutuhan darah saat ini luar biasa,” jelasnya.
Permintaan Hidayat disambut baik Bupati Morowali, Taslim. Ia mengakui, selama ini sistem donor darah di Morowali masih menggunakan cara-cara sederhana. Ia juga mengakui kebutuhan darah di Morowali sangat besar, akhir-akhir ini terus bertambah.
“Morowali wilayah yang rawan bencana seperti banjir dan lain-lain. Kalau sarannya harus ada UTD, maka di tahun 2022 Insya Allah kami akan upayakan,”ucap Taslim.
Ia meminta kepada pengurus yang baru dikukuhkan, untuk segera membuat proposal terkait permintaan UTD. Sehingga dengan begitu, tahun depan pengurus PMI Provinsi bisa kembali lagi ke Morowali untuk meresmikan UTD.
“Kalau Luwuk (Banggai) bisa. Kenapa kita (Morowali) tidak bisa,”ujarnya. INT