BANGGAI, MERCUSUAR – Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama menyebut Bupati Banggai, H Herwin Yatim tolol.
Pernyataan itu disampaikan Haris pada sejumlah wartawan saat menghadiri pelantikan pengurus DPD Kabupaten Banggai yang dinahkodai Didik Djibran, menyikapi ketidakhadiran Bupati Banggai, Sabtu (15/2/2020) malam.
Bahkan ia menegaskan menunggu Bupati menggugatnya, serta siap melayaninya baik secara hukum atau secara politik.
Ia juga memberikan pilihan pada Ketua DPD KNPI Banggai ikut Bupati atau mengikutinya KNPI.
“Dan hari ini jika Didik jibran tidak berani melawan Bupati untuk memegang teguh kebenaran, pilih ikut Bupati yang dzolim atau ikut Haris Pertama KNPI,” tandasnya.
Dikemukakannya, ia kecewa dengan sikap Bupati Banggai yang dinilai tidak kooperatif saat dirinya mengunjungi Kota Luwuk Kabupaten Banggai dengan tujuan pelaksanaan pelantikan pengurus DPD KNPI Kabupaten Banggai yang diketuai Didik Djibran.
Mengingat saat tiba pada Jumat (14/2/2020), ia sudah sudah melapor sebagai tamu dan menginformasikan via WhatsApp (WA) pada Bupati meminta untuk hadir pelantikan tapi tidak ada respon atau jawaban.
Menurutnya, siapapun Ketua KNPI, baik Ketua Umum, Ketua DPD Provinsi, Ketua DPD Kota/Kabupaten harus berpatron kepada pemerintah. Pemerintah harus menaungi sebagai Pembina, agar program di daerah maupun di pusat tentang dunia kepemudaan bisa dikawal oleh KNPI.
“Hari ini saya turunkan ego saya, turunkan derajat saya, walaupun dia Bupati saya Ketua Umum DPP KNPI. Di setiap daerah baru kali ini terjadi di Kabupaten Banggai, Bupati tidak mensupport pelantikan DPD II KNPI di daerahnya,” kata Haris.
Seharusnya, sambung Haris, sebagai Bupati harus bisa netral andaikan terjadi gesekan diantara pemuda, karena Bupati itu sebagai Ayah para pemuda di daerah. Namun khusus di Kabupaten Banggai ia tidak melihat dinamika tersebut.
Dia hanya melihat seorang Bupati tidak peduli dengan keadaan para pemuda di Kabupaten Banggai. “Karena dia nggak peduli, boleh dong kita melawan sebagai anak muda. Saya katakan kepada KNPI yang sudah dilantik Didik Djibran, saat orang tua atau pembina ini sudah tidak ada santun lagi, tidak ada norma lagi yang dia terapkan dalam dirinya, maka harus dilawan dan harus dijatuhkan dari kekuasaannya,” tegas Haris Pertama.
Untuk KNPI sendiri, tambahnya, banyak hal yang dilakukan dalam mensupport lawan-lawannya yang disepakati oleh para pemuda Banggai, misalnya terjun sama-sama atau menyumbang spanduk. “Harus kita lawan. Dan ini bukan lagi kontestasi ikut campur dalam masalah kabupaten, tapi saya sangat sedih, kasihan dan sangat miris bahwa hari ini ada seorang Bupati bagi saya tidak tahu apa itu KNPI. Harusnya seorang Bupati paham bahwa KNPI ini wadah segenap organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Banggai dan seharusnya Bupati bisa memfasilitasi kaum pemuda walaupun ada pemuda yang sedang berkonflik. Harus sama-sama mendamaikan untuk mencari solusi dan bukan mendukung salah satu,” jelasnya.
Ditambahkan Haris Pertama, ia yakin namanya kekuasaan dalam sebuah peradaban ditentukan oleh para pemuda. Kalau pemuda bergerak serentak jangankan Bupati, seorang Presiden saja bisa jatuh. “Siapapun bisa dijatuhkan (kekuasaan) kalau pemudanya kompak. Apalagi cuma kabupaten, yakni seorang Bupati,” katanya.
Bupati, Gubernur sekalipun Presiden sebagai ayah dari pemuda. Artinya sangat dihormati hingga harus bisa mengecek mana yang benar dan mana yang salah. MAM