PALU, MERCUSUAR – Kafilah asal Provinsi Sulteng yang akan mengikuti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional, secara resmi dilepas oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha, Sabtu (8/7/2023).
Dalam sambutannya, Ulyas menekankan kepada para santri asal Sulteng untuk memberikan penampilan terbaik dan maksimal.
“Menjadi juara itu urusan Allah SWT. Yang penting, kita sudah berusaha semaksimal mungkin, kalau menjadi juara itu takdir. Kalau tidak berusaha lalu bermimpi juara, itu pasti tidak akan mungkin terjadi,” tegas Ulyas.
Ia juga menekankan, salah satu hal yang terpenting dalam menghadapi kejuaraan adalah persiapan mental dan kesehatan.
“Jangan grogi yang membuat nyali turun, sehingga membuat gugup. Perhatikan kesehatan, karena kalau tidak sehat pasti tidak akan bisa maksimal. Istirahat yang cukup,” imbuhnya.
MQK merupakan lomba baca kitab gundul (kuning) yang diikuti oleh santri Pondok Pesantren (Ponpes) se-Indonesia. MQK Nasional tahun ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Dradjat, Lamongan, Provinsi Jawa Timur, pada 10—18 Juli 2023.
Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Sulteng, Hj. Nurlaili memaparkan, kontingen asal Sulteng berjumlah total 56 orang, yang di antaranya adalah peserta sejumlah 28 santri.
“Harapan kita bisa mendapatkan juara, dari 28 peserta ada yang bisa mendapatkan juara. Kita tidak kalah sebetulnya dari daerah lain, jadi jangan sampai kendor semangatnya,” ujar Nurlaili
Selain itu, salah satu Ponpes di Sulteng yakni Al-Hikmah Lambunu akan mewakili Sulteng pada gelaran Expo di MQK Nasional tersebut. Ponpes tersebut merupakan hasil dari seleksi yang melibatkan sekira 500 Ponpes yang mendapatkan bantuan inkubasi.
“Sulteng menempatkan 1 perwakilan dari 35 yang menjadi peserta seleksi. Alhamdulillah, dari Sulawesi hanya diwakili oleh Sulteng, mudah-mudahan bisa mendapatkan reward,” pungkas Nurlaili. IEA