PALU, MERCUSUAR – Kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) asal Provinsi Sulteng ditarget dapat meraih 9 medali emas pada ajang Pesparawi XIII tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 19-26 Juni 2022
Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Sulteng, Kaleb Tokii mengaku optimis hal tersebut dapat terwujud. Selain karena latihan keras yang dilakukan sebagai persiapan, juga karena adanya dukungan maksimal dari pemerintah daerah baik di tingkat Provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota.
“Kami punya target minimal mendapat 9 medali emas. Kalau sebelumya meraih 7 emas, dan itu setiap kali event naik terus, kita usahakan kali ini 9 emas. Dukungan dari daerah sangat tinggi, seperti Morowali Utara dan Morowali Bupatinya sangat-sangat mendukung. Begitu juga dengan Sigi dan Poso, luar biasa dukungannya ke Pesparawi,” kata Kaleb, saat ditemui di Kanwil Kemenag Sulteng, Senin (13/6/2022).
Pada gelaran Pesparawi Nasional tahun ini, kontingen Sulteng akan mengikuti 13 kategori perlombaan, ditambah pameran dan karnaval.
Kontingen Sulteng berdasarkan SK Gubernur berjumlah sekira 309 orang ditambah official dijadwalkan akan berangkat secara bertahap menuju Yogyakarta. Pelepasan kontingen secara resmi oleh Gubernur dijadwalkan pada 18 Juni 2022 di Gereja Effatha Palu.
“Keberangkatannya tidak serentak. Ketua Kontingen adalah Bapak Gubernur langsung. Seluruh persiapan sudah dilakukan, tinggal action-nya saja,” imbuh Kaleb yang juga Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen Kanwil Kemenag Sulteng.
Coba Ajukan Tuan Rumah
Kaleb juga menyampaikan idenya untuk mencoba mengajukan Provinsi Sulteng sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesparawi tingkat Nasional beberapa tahun mendatang.
Menurutnya, pelaksanaan ajang tersebut berpotensi dapat menghadirkan puluhan ribu orang untuk datang berkunjung ke Sulteng. Sehingga dapat mendorong perekonomian daerah.
“Inginnya meminta pelaksanaan tiga tahun ke depan di Sulteng, karena di Yogyakarta tahun ini panitia pusat memerkirakan sekira 20.000 orang yang akan hadir. Potensinya besar sekali, dan akan berdampak pada perekonomian,” ujarnya.
Rencana tersebut, ungkap Kaleb, akan coba disampaikan pada Musyawarah Nasional (Munas) LPPN mendatang.
“Tapi sebelum itu, harus izin dulu dan dibicarakan kepada Pemerintah Daerah serta Ketua LPPD,” pungkasnya. IEA