PALU, MERCUSUAR – UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, kembali membuka pelayanan untuk masyarakat umum. Hal itu menyusul rehabilitasi kantor Labkesda yang telah tuntas.
Kepala UPT Labkesda Dinkes Sulteng, Rudiyanto menyebutkan, pelayanan umum mulai dibuka pada 2 Februari 2022, dengan tariff pemeriksaan yang terjangkau.
“Kurang lebih dalam dua tahun terakhir, laboratorium kami vakum untuk pemeriksaan umum. Itu karena kami ditugasi fokus untuk pemeriksaan sampel Covid-19,” jelas Rudiyanto, di ruang kerjanya, Rabu (2/2/2022).
Rudiyanto memastikan, Labkesda memberikan tarif yang terjangkau untuk masyarakat umum, dengan hasil pemeriksaan yang bermutu, tidak kalah dengan laboratorium swasta.
“Dengan wajah dan pelayanan yang baru, kami siap melayani pasien untuk melayani pemeriksaan. Slogan kami adalah Labkes pelayanan bermutu, telah terakreditasi, dan harga terjangkau,” ujarnya.
Ia menuturkan, Labkesda melayani pemeriksaan kesehatan mencakup hematologi, urinalisis, klinik kimia, imunologi, mikrologi, dan kimia lingkungan. Selain itu, juga melayani pemeriksaan narkoba atau napza. Tarif yang ditawarkan mulai dari Rp5.000 hingga Rp150 ribu.
“Kami ingin membantu masyarakat dengan harga yang murah dan terjangkau. Untuk hasil pemeriksaan bisa keluar dalam satu hari. Pagi dilakukan pemeriksaan, sorenya sudah bisa keluar hasilnya,” imbuh Rudiyanto.
Terkait waktu pelayanan, Rudiyanto mengungkapkan pihaknya membuka pelayanan enam hari kerja, mulai Senin hingga Sabtu tiap pekannya dengan jam pelayanan pemeriksaan pagi hari. Untuk Senin hingga Kamis dibuka mulai pukul 07.30 WITA sampai 11.00 WITA. Sedangkan Jumat dan Sabtu dibuka mulai pukul 07.30 WITA hingga 09.30 WITA. Untuk jam pelayanan pengambilan hasil pemeriksaan, pada pukul 14.30 WITA hingga 17.30 WITA.
“Ke depan, kami berencana menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk masyarakat kurang mampu. Selain itu, kami juga merencanakan pelayanan jemput bola ke depannya, karena biasanya ada pasien yang tidak bisa datang, nanti petugas kami yang mendatangi,” pungkas Rudiyanto. IEA