PALU, MERCUSUAR – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Palu kembali menurunkan tim untuk melaksanakan pengujian sampel makanan buka puasa (takjil) yang dijajakan di beberapa titik di wilayah Kecamatan Palu Selatan, Kamis (6/5/2021).
Pada kegiatan tersebut, tim dari BPOM memeriksa sebanyak 27 sampel kudapan untuk buka puasa yang dijajakan di pinggir jalan, mulai dari aneka kue, es buah, serta gorengan.
Seluruh sampel diperiksa untuk diketahui apakah memiliki kandungan bahan-bahan berbahaya, yakni formalin, boraks, rhodamin B (zat pewarna sintetis merah) dan methanyl yellow (pewarna sintetik kuning).
“Alhamdulillah, dari 27 sampel yang diperiksa, semuanya negatif mengandung zat-zat berbahaya tersebut,” kata Fungsional Ahli Obat dan Makanan BPOM di Palu, Jamaludin, yang ikut dalam tim tersebut.
Selain melakukan pemeriksaan sampel makanan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat serta para penjual jajanan takjil, untuk menjaga kebersihan dan keamanan produk makanan yang dijual ke masyarakat.
Di antaranya dengan memerhatikan unsur kebersihan atau higienitas makanan yang disajikan, serta memerhatikan cara penyajian dan pengemasan makanan tersebut.
“Misalnya, tidak boleh menggunakan plastic hitam untuk membungkus makanan yang siap dikonsumsi. Hal itu karena plastic hitam memiliki potensi senyawa toksik, yang dapat bermigrasi ke makanan. Pemahaman ini yang harus diberikan kepada masyarakat,” jelas Jamaludin.
Kegiatan pemeriksaan sampel jajanan takjil oleh BPOM Palu akan kembali dilaksanakan di beberapa titik di Kota Palu, pada Jumat (hari ini, 7/5/2021). IEA