PALU, MERCUSUAR – Tahun 2020, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulteng akan melanjutkan program Pelopor Cegah Nikah Dini di sejumlah daerah.
Program tersebut dilaksanakan Dinas P2KB Sulteng dengan melibatkan pelajar tingkat SMA sederajat, sebagai penyampai informasi terkait pencegahan pernikahan dini di tengah-tengah masyarakat.
Sekretaris Dinas P2KB Sulteng, Bambang Suwandi menyebutkan setelah dilaksanakan di Kota Palu, Kabupaten Tolitoli dan Banggai pada tahun lalu, untuk tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Poso dan Tojo Unauna (Touna). Di masing-masing daerah direkrut sebanyak 150 orang pelajar.
“Tahun ini kita lanjutkan lagi di Kabupaten Poso dan Tojo Unauna,” kata Bambang di ruang kerjanya, Senin (10/02/2020).
Dijelaskannya, pencegahan pernikahan usia dini di masyarakat juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah peningkatan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak). Sebab pernikahan yang dilakukan pada usia dini, berpotensi menghasilkan generasi yang mengalami stunting. “Karena kalau pernikahan tidak siap, maka akan berakibat pada stunting salah satunya. Dari segi ekonominya juga,” imbuhnya.
Kepala Seksi (Kasi) Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas P2KB Sulteng, Hasjman Syamsul menambahkan bahwa pelaksanaan program tersebut di Kabupaten Touna akan difokuskan pada daerah kepulauan. Pasalnya, angka pernikahan usia dini di wilayah tersebut cukup tinggi.
“Kita rencanakan di Poso pada bulan Maret dan di Tojo Unauna bulan April tahun ini,” ujar Hasjman.
Dikatakannya, program tersebut akan terus dilaksanakan dengan target seluruh daerah di Sulteng, utamanya yang memiliki angka pernikahan usia dini cukup tinggi.
Olehnya, diharapkan para pelajar pelopor cegah nikai dini dapat menjadi garda terdepan yang memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak pernikahan usia dini. “Kita harapkan mereka bisa menyebarkan informasi ke keluarganya, serta ke teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Jadi bukan untuk diri mereka sendiri, tetapi mereka menjadi agen informasi untuk disampaikan kepada lingkungannya,” pungkas Hasjman. IEA