PALU, MERCUSUAR – Bupati Sigi, Moh Irwan mengemukakan rencana pemanfaatan area likuefaksi yang berada di Desa Jono Oge, yang disebut berpotensi menjadi kawasan pusat persemaian modern.
Dari pusat persemaian tersebut, diharapkan dapat menghasilkan bibit tanaman yang akan ditanam di lahan kritis, seperti daerah yang sering longsor, terutama di bagian hulu sungai.
Hal itu disampaikan Moh. Irwan, saat menghadiri sarasehan peringatan Hari Air Sedunia dengan tema ‘Pemanfaatan Lahan Likuefaksi’, yang digelar Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) III, di salah satu hotel di Kota Palu, Selasa (21/3/2023).
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi berharap Kementerian PUPR RI turut berperan memberikan dukungan, melalui penyediaan prasarana air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar, yang direncanakan untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai,” ujar Irwan.
Selain itu, pemanfaatan area lahan likuefaksi yang berada di Desa Sibalaya Selatan difokuskan sebagai potensi kawasan wisata edukasi bencana, yang merupakan objek rancang bangun yang mewadahi kegiatan wisata edukasi mengenai kesiapsiagaan bencana, yang menjadikan simulasi bencana sebagai fasilitas utama dengan konsep yang ditawarkan bersifat ruang terbuka.
Irwan melanjutkan, Pemkab Sigi juga berharap Kementerian PUPR berperan memberikan dukungan melalui penyediaan sarana dan prasarana, agar terwujud kawasan wisata edukasi bencana yang representatif.
Menurut Irwan, peringatan Hari Air Sedunia merupakan momen untuk meningkatkan kesadaran seputar masalah air, terlebih fokus utama dari peringatan Hari Air Sedunia adalah ketersediaan akses ke pasokan air bersih untuk masyarakat dunia.
“Ini sebagai salah satu bagian dari memerangi krisis air bersih dan sanitasi, sehingga diharapkan setiap orang dapat membantu dan mendukung masyarakat dunia untuk mendapatkan air bersih yang berkualitas,” pungkasnya. */AJI