Lokasi Megalit dapat Menjadi Laboratorium Budaya

PALU, MERCUSUAR – Koordinator Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST), Mohammad Herianto menyebutkan, dalam pemilihan lokasi Ibu Kota Negara (IKN) seharusnya Provinsi Sulteng dapat menjadi salah satu kandidat, karena jika mengukur dari seluruh titik terjauhnya, titik tengah Indonesia berada di Sulteng.

Hal itu disampaikannya, pada wawancara terkait ‘Sulteng Negeri Seribu Megalit’ bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulteng, Kamis (20/7/2023).

“Tengahnya itu di sekitar antara lembah Besoa, Napu dan lembah Bada. Titik Tengah Indonesia, kalau kita mengukur secara astronomis dan geografisnya begitu,” kata Herianto.

Ia juga mengatakan, banyak orang yang berpendapat bahwa keberadaan megalit tidak terlepas dari orang-orang yang bermigrasi meninggalkan atau berpindah, karena adanya bencana alam atau sebuah penyakit.

“Nah, ini sebenarnya menjadi potensi kita untuk mendatangkan wisatawan, yang menjadikan ini sebagai laboratorium budaya, laboratorium alam, yang kemudian meneliti ini kenapa sampai ada tinggalan sebegitu besar, sebegitu canggih,” pungkas Herianto.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan pencanangan ‘Sulteng Negeri 1.000 Megalit’ yang digagas Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura akan dilakukan di Desa Watutau, Kecamatan Lore Peore, Kabupaten Poso pada 28 Oktober 2023.

Adapun lokasi-lokasi Megalit yang berada di Sulawesi Tengah yaitu Lembah Bada, lembah Besoa, dan lembah Napu di Kabupaten Poso, Lembah Palu, lembah Kulawi, dan lembah Lindu di Kabupaten Sigi. */ABS

Pos terkait