JAKARTA, MERCUSUAR – Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 (MTsN 2) Kabupaten Tolitoli berhasil meraih prestasi di ajang nasional, yakni juara 2 pada Lomba Sekolah Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) tingkat SMP/MTs untuk regional Indonesia Tengah.
Penyerahan penghargaan berlangsung di Aula Gedung Merah Putih Auditorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, di Jakarta, pekan lalu.
Kegiatan itu dihadiri perwakilan seluruh sekolah dan madrasah yang masuk dalam nominasi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Ema Setyawati.
Kepala MTsN 2 Tolitoli, Salmin Yahyar mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak, yang disebutnya telah memberikan dukungan. Ia mengatakan, keberhasilan tersebut adalah hasil kerja sama yang baik dari semua unsur, mulai dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulteng, Bupati Tolitoli, sampai dengan instansi terkait seperti BPOM di Palu, Dinas Kesehatan, Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, Dinas Pendidikan, UPT Puskesmas Baolan, Komite, orang tua siswa, dan tim PJAS Madrasah.
“Prestasi ini adalah hasil kebersamaan seluruh masyarakat MTsN 2 Tolitoli. Kami berharap kebersamaan ini bisa terus terjalin, untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang,” kata Salmin.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tolitoli, Moh. Taslim mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.
“Selamat kepada MTsN 2 Tolitoli atas prestasi ini. Ini merupakan kebanggaan dan inspirasi bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Tolitoli. Prestasi di tingkat nasional adalah impian dan kebanggaan yang kami harapkan bisa terus terwujud di masa depan,” ujar Taslim.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BPOM di Palu, yang telah mendampingi dan mendukung MTsN 2 Tolitoli.
“Prestasi ini adalah hasil kerja sama dan dukungan dari semua pihak yang terlibat. Kami berharap ini bisa menjadi motivasi untuk terus berkolaborasi dalam kegiatan lainnya, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, agar Tolitoli bisa terus berprestasi hingga ke tingkat nasional,” pungkas Taslim. */IEA
