LPKA Palu dan Balai Bahasa Sulteng, Komitmen Buka Kelas Khusus Literasi Untuk ABH

PALU, MERCUSUAR – Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, bersama Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulteng, Asrif dan para komunitas penggerak literasi se-Kota Palu, berkomitmen membuka kelas khusus literasi, untuk para Anak Berhadapan Hukum (ABH) di LPKA Palu.. Komitmen tersebut terjadi, saat para ABH di LPKA Palu menjadi topik pembicaraan pada Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), Senin (6/3/2023) pagi.

DKT tersebut diselenggarakan di Ruangan Aula Balai Bahasa Provinsi Sulteng. Kegiatan ini turut diikuti oleh beberapa pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah, serta berbagai komunitas penggerak literasi di Kota Palu.

Kegiatan tersebut turut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulteng, yang diwakili oleh Moh. Idham Khalid selaku Kepala Bidang Keperpustakaan serta Devi Artini Uga selaku Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sulteng. Keduanya juga didaulat menjadi narasumber dalam dua topik pembicaraan, yang berkaitan dengan peningkatan literasi di Sulteng.

“DKT adalah cikal bakal dari Focus Group Discussion (FGD) yang berasal dari istilah Bahasa Inggris. Kami akan terus menyosialisasikan Bahasa Indonesia ke seluruh wilayah. Jangan sampai istilah bahasa asing lebih dahulu kita tahu dari pada bahasa kita sendiri. Tujuan DKT ini yakni adalah sebagai momentum untuk kita menyinkronkan data yang masing-masing kita miliki,” ujar Asrif di awal kegiatan.

Lebih lanjut kata Asrif, kegiatan ini bertambah istimewa dengan kehadiran LPKA Palu. Dirinya pun bukan hanya sekadar mengajak, akan tetapi turut berkomitmen bersama para komunitas penggerak literasi, guna membuka kelas literasi khusus bagi para ABH atau Anak Binaan di LPKA Palu. Hal tersebut mendapat perhatian serius bagi peserta yang hadir.

“Kalau menyasar pada anak di sekolah pada umumnya, mungkin sudah biasa, akan tetapi akan menjadi lebih luar biasa lagi kalau kita sampai pada anak-anak kita di sana. Mereka adalah tanggung jawab kita semua juga, bukan tidak mungkin, di antara mereka akan menghasilkan suatu karya yang bisa bermanfaat untuk anak-anak lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala LPKA Palu mengaku sangat bersyukur atas komitmen tersebut. Menurutnya, kelas khusus tersebut sangatlah baik untuk dilaksanakan, apalagi tidak jarang dirinya mendapati beberapa anak yang berminat dalam dunia literasi.

“Mari kita berkarya bersama. Kami sangat senang atas antusiasme tinggi dari seluruh rekan. Kelas ini sangatlah penting, apalagi anak-anak kita banyak yang memiliki minat dalam berbagai literasi. Semoga saja apa yang kita harapkan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. */JEF

Pos terkait