SIGI, MERCUSUAR – Pascabencana gempa dan likuefaksi tahun 2018 lalu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng memanfaatkan lahan untuk ditanami tumpang sari seperti jagung dan padi gogo di Kecamatan Dolo.
Kepala BPTP Sulteng, Dr Andi Baso Lompengeng Ishak S.Pt MP mengatakan adapun lahan yang dimanfaatkan seluas sekira 10 hektare di Desa Karawana, Kecamatan Dolo.
Pemanfaatan lahan untuk ditanami tanaman tumpang sari dalam rangka untuk meningkatkan aktifitas masyarakat, agar bangkit dan melupakan trauma akibat bencana.
“Tanaman jagung di Desa Karawana Kecamatan Dolo, rencananya akan dijadikan benih,” jelas Andi Baso pada wartawan Media ini, Selasa (16/7/2019).
Untuk benih jagung, lanjutnya, selain di Desa Karawana, BPTP juga telah menanam jagung di beberapa lokasi, seperti Desa Kaleke di Kecamatan Dolo Barat ditanam Jagung Hibrida seluas 10 hektare dan Desa Bulili di Kecamatan Nokilalaki ditanam benih jagung jenis komposit seluas delapan hektare.
Selain tanam jagung dan padi, sambung Andi Baso, BPTP juga memberikan ayam kampung potong pada masyarakat terdampak bencana, khususnya yang tinggal di tenda maupun di hunian sementara (Huntara). “Penyerahan ternak ayam potong merupakan program BPTP untuk korban bencana,” katanya.
Menurut Andi, pihaknya sampai saat ini sudah menyerahkan 5.000 ekor ayam kampung potong kepada masyarakat yang tinggal di huntara. Ayam kampung potong tersebut diserahkan kepada 100 kepala keluarga (KK), dimana setiap KK menerima 50 ekor.
Masih Kata Andi Baso, sebenarnya di Sigi banyak lahan yang dapat dimanfaatkan, asalkan ada faktor pendukung. Faktor tersebut, yakni lahan yang gelombang diratakan dengan alat berat serta tersedia sumur bor atau embung.
Sebab hasil penelitian bahwa lahan yang berada di lokasi likuefaksi, seperti di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru; Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava dan lahan di Desa Sidondo I, Kecamatan Sigi Biromaru, sebagian lahannya dapat ditanami. Namun hanya tanaman tahunan, seperti kelapa, mangga dan tanaman lainnya.
“Pascabencana tahun 2018 lalu, BPTP Sulteng terus bergerak bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Sigi mengajak masyarakat yang tinggal di huntara manfaatkan lahan untuk ditanami tanaman musiman, seperti sayur dan bumbu dapur,” tutupnya.AJI