Masjid Raya Catatkan Rekor MURI

Kadis CIKASDA Sulteng, Andi Ruly Djanggola (ketiga dari kiri) menerima sertifikat rekor MURI terkait dua ikon Masjid Raya Baitul Khairaat. FOTO: DOK. CIKASDA SULTENG

JAKARTA, MERCUSUAR – Masjid Raya Baitul Khairaat masuk dalam buku catatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dua ornamen yang dimiliki Masjid terbesar di Sulteng itu, yakni kubah single doom dan menara jam raksasa tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia.

Sertifikat diserahkan dalam acara Pemecahan Rekor MURI dan Penganugerahan Piagam Penghargaan, di Jakarta, Rabu (15/10/2025). Sertifikat diserahkan Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri kepada Gubernur Sulteng yang diwakili Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (CIKASDA), Andi Ruly Djanggola.

Kepada media ini, Andi Ruly menyebutkan proses awal pemberian catatan rekor tersebut adalah permohonan pendaftaran atas karya konstruksi Masjid Raya Baitul Khairaat yang diajukan oleh PT PP (Persero) Tbk kepada Yayasan Institut Prestasi Nusantara, berdasarkan Surat Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) perihal Verifikasi dan Validasi.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat DMI telah meninjau dan memberikan apresiasi, terhadap capaian teknis serta inovasi konstruksi Masjid Raya Baitul Khairaat yang dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk.

“Dari hasil tersebut, MURI kemudian menetapkan dua ikon yang ada di bangunan Masjid Raya Baitul Khairaat, yakni kubah single doom dan menara jam raksasa dengan diameter terbesar di Indonesia,” urai Andi Ruly.

Ia menjabarkan, kubah single dome berdiameter 90 meter dengan tinggi 53 meter, terdiri dari 39.441 unit enamel dilengkapi kaligrafi Allah berdiameter 18 meter. Hal itu menjadikannya sebagai kubah terbesar dan pembangunannya tercepat di Indonesia.

Kemudian menara jam analog raksasa berdiameter 19,3 meter dan tinggi 25 meter, dilengkapi mesin jam GFA200NHS dengan akurasi 0,3 detik dan sistem sinkronisasi GPS real-time, menjadikannya menara jam berdiameter terbesar di Indonesia dan kelima di dunia.

Beberapa hal lainnya yang mendapat perhatian dari MURI, lanjut Andi Ruly, di antaranya 99 ornamen jendela yang merefleksikan jumlah asmaul husna, juga menara kembar dengan ketinggian 66,66 meter yang merefleksikan 6.666 tema perintah, larangan, ancaman, halal dan haram dalam Al-Qur’an.

“Tinggi Masjid 30 meter dari dasar tanah, merefleksikan 30 juz Al-Qur’an,” ujar Andi Ruly. MBH

Pos terkait