Masterplan Penanganan Schistosomiasis- Sigi Bentuk Tim Penyusun

FOTO RAKOR SIGI

SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi membentuk tim penyusun masterplan penanganan Schistosomiasis, yang nantinya akan di-SK-kan oleh Bupati.

“Setelah tim penyusun masterplan Schistosomiasis terbentuk mereka diberikan waktu tiga bulan untuk menyelesaikan penyusunan masterplan. Kalau bisa, satu bulan setengah masterplan Schistosomiasis ditargetkan selesai, sehingga ada waktu satu bulan setengah untuk melakukan koreksi, apabila ada yang perlu diperbaiki,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi pada wartawan Mercusuar usai memimpin rapat koordinasi (Rakor) lanjutan penanganan Schistosomiasis di Sigi di aula Kantor Bupati Sigi Sementara, Jumat (4/6/2021). 

Dijelaskannya, dalam proses penyusunan masterplan tim penyusun akan rutin melaksanakan rapat. Setelah rampung masterplan penanganan Schistosomiasis akan disosialisasikan, karena menjadi dasar penyusunan perencanaan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) termasuk pengusulan proposal ke provinsi maupun pusat. “Diharapkan kasus schistosomiasis di Sigi bisa ditekan dan bisa selesai. Karena Schistosomiasis saat ini menjadi isu global, isu nasional, isu provinsi hingga isu kabupaten,” katanya.

Lanjut Wabup, masa pemerintahan saat ini, pihaknya berkomitmen untuk menekan angka Schistosomiasis.

“Sebenarnya Sigi sudah memiliki Roadmap, tapi itu disusun sebelum bencana 2018 silam. Untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini, maka kami akan mengupdate roadmap menjadi masterplan yang sudah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sigi,” ujar dia.

Olehnya itu, semua OPD dapat mengambil perannya masing-masing dalam penanganan Schistosomiasis. “Diharapkan dalam pembiayaan pengendalian Schistosomiasis di Sigi, semua terlibat mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat,” tutur Wabup.

“Kami punya target, dimasa pemerintahan ini kedepan Schistosomiasis dapat ditekan, kalau sampai titik nol itu luar biasa. Kalaupun masih tersisa, paling tidak angkanya tidak sama dengan yang sekarang, serta jumlahnya  harus ditekan lagi lebih kecil,” sambungnya. AJI

Pos terkait