TALISE, MERCUSUAR – Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PW Muhammadiyah Sulteng, menggelar temu relawan MDMC yang dihadiri para relawan Muhammadiyah dari Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (Pasigala), di aula Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu, Minggu (15/03/2020).
Ketua MDMC PW Muhammadiyah Sulteng, Moh. Misbahuddin menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan ajang silaturahmi bagi para relawan Muhammadiyah Sulteng, termasuk para relawan lokal yang pernah bertugas di posko-posko pelayanan Muhammadiyah pascabencana 28 September 2018 lalu.
“Selain silaturahmi, juga diisi dengan berbagai tausyiah dari mubaligh Muhammadiyah Sulteng,” kata Misbahuddin.
Selain sebagai ajang silaturahmi, dalam pertemuan tersebut para relawan Muhammadiyah juga diberikan sosialisasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MDMC yang digelar di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dalam salah satu arahannya, perwakilan MDMC PP Muhammadiyah, Yockie Asmoro menyebutkan kepengurusan serta struktur relawan sudah harus dapat dibentuk di seluruh daerah di Sulteng.
“Saat ini yang baru terbentuk di antaranya di Kabupaten Parigi Moutong, Kota Palu, dan Kabupaten Sigi, serta ada relawan di Kabupaten Tolitoli. Di daerah lain juga harus segera dibentuk, tinggal bagaimana berkoordinasi dengan pimpinan Muhammadiyah masing-masing daerah,” kata Yockie.
Menurutnya, keberadaan MDMC di tiap daerah sangat dibutuhkan, mengingat Provinsi Sulteng menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian karena memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi. Misalnya pada saat musim penghujan, beberapa daerah di Sulteng mengalami bencana banjir.
“Untuk mempermudah gerakan kita, sangat perlu adanya MDMC di tiap daerah. Karena tidak mungkin misalnya relawan-relawan dari Kota Palu yang diharapkan untuk terus turun langsung pada respon bencana di daerah,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa sebagai lembaga yang dibawahi oleh Muhammadiyah, MDMC hendaknya menjunjung prinsip One Muhammadiyah One Response (OMOR). Yakni bersinergi bersama lembaga-lembaga lainnya di Muhammadiyah, sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. IEA