Menjaga Mangrove Tanggung Jawab Bersama

Pemkab Parmout mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan mangrove, sebagai bagian penting dari konservasi ekosistem pesisir. FOTO: DOK. ROA SULTENG

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parnout) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan mangrove, sebagai bagian penting dari konservasi ekosistem pesisir.

Ajakan itu disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum, Aswini Dimple mewakili Bupati Parmout, pada peringatan Hari Mangrove Sedunia, di Desa Oncone Raya Kecamatan Tinombo Selatan, Sabtu (27/7/2025).

“Ekosistem mangrove memiliki peran sangat vital dalam menjaga keseimbangan alam. Mulai dari perlindungan pesisir terhadap abrasi, sebagai habitat biota laut, hingga menyerap karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Aswini.

Menurutnya, mangrove juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir melalui sektor perikanan dan ekowisata. Namun, keberadaannya kini menghadapi berbagai tantangan, baik akibat faktor alam maupun ulah manusia.

“Menjaga dan merawat mangrove bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Diperlukan peran aktif pelajar, petani, nelayan, komunitas lokal hingga dunia usaha,” tambah Aswini.

Ia menyampaikan, Pemkab Parmout berkomitmen melestarikan lingkungan hidup, termasuk melalui rehabilitasi kawasan mangrove yang rusak dan mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Pemuda Peduli Mangrove Desa Oncone Raya, Rifai mengatakan pihaknya mengundang pelajar, pemuda, dan pemerintah desa se-Kecamatan Tinombo Selatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan edukasi dan penanaman mangrove.

“Saat ini kami sudah menyediakan 2.000 bibit untuk ditanam. Penanaman akan terus berlanjut hingga kawasan pantai Marina kembali pulih,” jelas Rifai.

Kegiatan digelar atas inisiatif Karang Taruna dan Kelompok Pemuda Peduli Mangrove, bekerja sama dengan Relawan untuk Orang dan Alam (ROA). Dukungan juga datang dari Yayasan KEHATI melalui program Solusi Pengelolaan Lanskap Darat dan Laut Terpadu di Indonesia (SOLUSI), hasil kerja sama BAPPENAS dan Pemerintah Jerman (BMUV) melalui Inisiatif Iklim Internasional (IKI).

Program tersebut bertujuan menangani degradasi lahan dan laut, serta memperkuat ketahanan ekosistem dan mata pencaharian masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. TIN

Pos terkait