SIGI, MERCUSUAR – Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto meminta agar pembangunan Hunian Tetap (huntap) bagi korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi jangan sampai mangkrak.
Hal tersebut dikatakannya saat peletakan huntap di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi BViromaru, Sigi, Senin (1/7/2019).
Menurutnya, jangan peletakkan batu pertama acaranya megah, tapi pembangunannya mangkrak. Sebab peletakkan batu pertama hanya merupakan tanda dimulai dan memberikan rangsangan seluruh pihak baik pemerintah pusat, daerah, yayasan, masyarakat untuk bahu-membahu agar pembangunan huntap bagi masyarakat dapat tercapai.
Dikatakannya, tanpa kebersamaan, tanpa pemahaman dan tanpa kerjasama, tidak mungkin ribuan rumah dibangun dalam waktu sangat singkat.
Dia juga menyinggung soal hak guna bangunan (HGB) dan sebagainya pada pembangunan huntap.
Menurutnya, tanpa ada sikap legawa maka kebersamaan untuk membangun huntap bagi masyarakat tidak mungkin bisa selesai.
“Diharapkan agar semuanya dapat dilaksanakan dengan cara kerja iklas, kerjasama, kerja tuntas dan kerja keras. Semuanya dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang kita kehendaki,” ujar Menko Polhukam.
Bangunan huntap di Sulteng, lanjutnya, ada di tiga lokasi, yakni Kelurahan Tondo dan Kelurahan Duyu Kota Palu, serta Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Pembangunan huntap, katanya, dilakukan beberapa tahap karena jumlahnya ada sekira 8.000 lebih hingga tidak bisa dibangun sekaligus. Tahap ini akan dibangun 3.800 huntap, baik oleh Kementerian PUPR maupun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta mengatakan lahan yang akan dibangun huntap di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru seluas 104 hektare. Lahan tersebut untuk bangunan rumah dan fasilitas umum, sementara kawasan hijau tidak ada.
Dia berharap melalui pertemuan tersebut (Senin, 1/7/2019), bisa menjadi perhatian Kementerian BPN/ATR, sehingga merealisasi dalam bentuk legalitas dan PUPR Pusat bisa mendesain lahan tersebut.
Sehingga korban bencana gempa, likuefaksi dan banjir bandang yakni Desa Sibalaya Barat, Sibalaya Selatan, Sibalaya Utara Kecamatan Tanambulava, Desa Salua Kecamatan Kulawi dan Desa Banagga, Kecamatan Dolo Selatan dapat menempati lahan yang dibeli pemerintah.
Untuk menyiapkan huntap, kata Bupati, Pemkab Sigi tidak mampu karena APBD Sigi terbatas, hingga diharapkan bantuan pemerintah pusat.
Masih kata Bupati, diatas lahan104 hektare di Desa Pombewe akan dibangun 1.500 huntap, dimana Yayasan Buddha Tzu Chi akan bangun 1.000 huntap, sedangkan PUPR bakal bangun 500 huntap.
“Total huntap yang akan di bangun PUPR sebanyak 3.000 huntap, berhubung PUPR akan membangunan 500 huntap di Desa Pombewe, maka sisanya akan di bangun di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Sibalaya Utara, Sibalaya Selatan, Sibalaya Barat Kecamatan Tanambulava dan Desa Salua Kecamatan Kulawi, serta beberapa titik lokasi yang akan dibangun termasuk Desa Loru, Kecamatan Sigi Biromaru,” tutup Bupati pada Media ini. AJI